Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPS: Harga Batu Bara Turun 0,81 Persen Januari 2022

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat komoditas nonmigas yang mengalami penurunan harga secara month-to-month adalah batu bara sebesar minus 0,81 persen.
Proses pemuatan batu bara ke tongkang di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (13/10/2021). Bloomberg/Dimas Ardian
Proses pemuatan batu bara ke tongkang di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (13/10/2021). Bloomberg/Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan harga batu bara Indonesia di tingkat internasional mengalami penurunan sebesar 0,81 persen pada Januari 2022 dibandingkan bulan sebelumnya.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa (Disjas) BPS Setianto mengatakan data itu diambil dari Peraturan Menteri ESDM per Januari 2022 untuk komoditas non migas.

“Beberapa komoditas nonmigas yang mengalami penurunan harga secara month-to-month adalah batu bara dengan penurunan sebesar minus 0,81 persen. Data ini kami ambil dari Permen ESDM Januari 2022 untuk batu bara,” kata Setianto saat konferensi pers daring, Selasa (15/2/2022).

Di sisi lain, Sentianto menambahkan sejumlah komoditas nonmigas lain mengalami peningkatan harga yang cukup signifikan seperti minyak kelapa sawit, kernel, aluminium, timah, nikel, tembaga dan karet.

“Komoditas nonmigas yang mengalami peningkatan harga yang cukup besar secara bulanan adalah minyak kernel meningkat sebesar 17,96 persen, nikel meningkat 11,69 persen, lalu aluminium naik 11,52 persen,” kata dia.

Sebelumnya, harga komoditas batu bara kian meroket meski hingga menembus level US$245 per metrik ton. Harga ini merupakan yang tertinggi sepanjang 2022. 

Bursa ICE Newcastle mencatat batu bara kontrak Februari mengalami penguatan 5,90 poin menjadi US$245 per metrik ton pada Minggu (13/2/2022). Pada perdagangan sebelumnya, emas hitam masih dihargai US$239,10 per metrik ton. 

Sementara itu, batu bara untuk kontrak Maret turut menguat 5,25 poin pada level US$220 per metrik ton. Angka ini meningkat dari perdagangan sebelumnya US$214,75 per metrik ton. 

Kemudian pada kontrak April, batu bara berada di level US$195,10 per metrik ton, meningkat 5,25 poin dari harga sebelumnya US$190,85 per metrik ton. Adapun kenaikan harga tahun ini terjadi di tengah meningkatnya kebutuhan batu bara untuk pembangkit di pasar global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper