Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) mendukung rencana pemerintah untuk menggunakan dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) untuk subsidi minyak goreng, di tengah tingginya harga minyak sawit mentah atau CPO.
“Kalau memang harga CPO makin naik yang berakibat pada harga minyak goreng naik, kami setuju subsidi itu," kata Ketua Umum Apkasindo Gulat Manurung dalam konferensi pers, Kamis (30/12/2021).
Namun Gulat menyarankan agar subsidi diberikan pada minyak goreng jenis tertentu, sehingga tepat sasaran pada masyarakat yang terimbas, misalnya pada minyak goreng kemasan sederhana bagi masyarakat kurang mampu.
“Subsidi juga diberikan ke biodiesel, untuk minyak goreng jika untuk meringankan beban masyarakat kami mendukung. Bisa diarahkan pada kemasan sederhana untuk masyarakat yang memerlukan,” katanya.
Data Apkasindo memperlihatkan rata-rata harga tandan buah segar (TBS) sawit pada tahun ini merupakan yang tertinggi. Sepanjang 2021 harga TBS menembus Rp2.595 per kilogram (kg) atau naik 42,4 persen dari tahun lalu yang berkisar Rp1.821 per kg. Adapun rekor harga tertinggi terdapat di Riau yang mencapai Rp3.500 per kg tahun ini.
Kenaikan harga ini dinilai didorong oleh serapan CPO yang cukup tinggi pada tahun ini di dalam maupun di luar negeri. Di dalam negeri, terdapat serapan tambahan dalam program biodiesel B30 yang mencapai 9 juta ton.
“Harga CPO melambung karena serapan domestik besar. Data kita juga menunjukkan ekspor CPO hanya sekitar 10 persen dari total produksi CPO dan turunannya. Ini sangat menggembirakan," kata Sekjen Apkasindo Rino Afrino.