Bisnis.com, JAKARTA - Swedia dan Indonesia akan menjajaki kemitraan di lima area. Hal tersebut akan dibahas pada pekan Sweden-Indonesia Sustainability Partnership (SISP) yang kedua, 22-26 November 2021.
Lima area kemitraan yang akan masuk dalam masa penjajakan adalah pembangunan berkelanjutan dan penciptaan lapangan kerja, transportasi cerdas, energi terbarukan, ekonomi biru, dan industri 4.0.
Dalam SISP 2021, Indonesia dan Swedia akan berdiskusi lebih lanjut untuk menemukan solusi berkelanjutan dan mencapai Agenda 2030 untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB).
“SISP pertama adalah acara yang tepat untuk memperingati 70 tahun hubungan baik antara kedua negara kita. Tahun ini, SISP akan memainkan peran yang lebih penting dalam mempertahankan momentum positif, memperkuat komitmen untuk menumbuhkan hubungan, serta menjadi landasan kerja sama yang konstruktif dan saling menguntungkan di tahun mendatang,” kata Duta Besar Indonesia untuk Swedia dan Latvia Kamapradipta Isnomo, seperti yang dikutip dari siaran resmi, Senin (22/11/2021).
Kamapradipta juga menyampaikan bahwa setelah konferensi perubahan iklim baru-baru ini, SISP memberi peluang besar bagi Indonesia-Swedia untuk memperdalam kolaborasi aksi iklim dalam konteks pembangunan berkelanjutan.
"Saya yakin ada banyak hal yang dapat dipelajari dari pengalaman satu sama lain, dan kita dapat memperoleh manfaat lebih banyak lagi dengan bekerja sama," lanjutnya.
Baca Juga
Hubungan bilateral Indonesia-Swedia telah diperdalam di beberapa bidang, termasuk energi, transportasi, dan pendidikan. Nota Kesepakatan (MoU) dari ketiga sektor ini ditandatangani pada 2017. Model bisnis perusahaan Swedia harus didasarkan pada pembangunan berkelanjutan, dengan memperhatikan faktor ekonomi, sosial, dan lingkungan. Hal ini juga dilakukan dalam kerja sama Indonesia-Swedia.
Tahun ini, hubungan Indonesia dan Swedia terus tumbuh, menyusul kunjungan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) ke Swedia. Dalam kunjungan tersebut, kedua negara menyoroti kerja sama di bidang Blue Economy, dan menandatangani pernyataan bersama untuk kemitraan.
Pada tahun sebelumnya, Pekan SISP pertama diadakan untuk memperingati 70 tahun hubungan diplomatik antara Swedia dan Indonesia. Melalui diskusi SISP tahun lalu, kedua negara mengakui pentingnya kerja sama untuk transisi hijau dan pemulihan pasca-Covid-19.
“Pandemi Covid-19 telah memberi dampak bagi kita semua dan ekonomi global. Pada saat yang sama, perubahan iklim tidak akan membaik tanpa intervensi kita. Sekaranglah waktunya untuk memikirkan kembali pembangunan. Kita harus bekerja sama untuk mengatasi pandemi ini, dan kita perlu memastikan pemulihan yang lebih kuat, lebih hijau dan berkelanjutan untuk semua,” kata Duta Besar Swedia untuk Indonesia, Timor-Leste, Papua Nugini, dan ASEAN Marina Berg.
Indonesia dan Swedia, bersama dengan 191 negara lainnya, telah berjanji untuk mencapai TPB. Tujuan Ini harus dicapai untuk mengakhiri kemiskinan, menjaga lingkungan, dan memastikan bahwa pada 2030 semua orang bisa menikmati perdamaian dan kemakmuran. Kami percaya kolaborasi adalah kunci untuk mencapai TPB dan masa depan yang lebih berkelanjutan – untuk semua.