Bisnis.com, JAKARTA - Cerita tentang kekayaan Pulau Bali memang tak pernah ada habisnya. Tidak hanya keindahan alamnya, Pulau Dewata juga menghadirkan kekayaan budaya dan hasil kerajinan dengan nilai seni yang tinggi.
Fakta itu juga tersaji dalam kisah perjalanan Julie & Grace, importir asal Jerman yang sukses memasarkan produk perhiasan asal Bali di Eropa.
Kisah sukses ini berawal dari perjalanan wisata ke Bali dua sahabat yakni Peter dan Markus yang berdomisili di Hamburg. Orang-orang yang berhati hangat, cuaca tropis, pemandangan alam yang mengesankan serta keindahan Bali membuat keduanya terpesona.
Foto: dok. Julie & Grace
Di samping itu, budaya pandai besi dan perhiasan tradisional keluarga Bali menjadi penemuan terbesar dalam perjalanan mereka. “Produk buatan tangan dari pengrajin Indonesia di Bali yang memiliki nilai seni tinggi, auntentik dan memenuhi standar kualitas Jerman,” demikian keterangan resmi mereka.
Sejak didirikan pada 2008 hingga kini, Julie & Grace akhirnya menjadi pemain e-commerce terintegrasi terbesar di bidang perhiasan di Eropa. Perhiasan asli Julie & Grace sekarang telah tersedia di lebih dari 30 negara secara eksklusif via online dengan harga yang sesuai.
Julie & Grace yang kini memiliki tim multikultural dengan 400 creative designer dan pengrajin perak Bali telah berkembang menjadi label perhiasan yang unik dengan membawa nama brand antara lain Elli, Diamore, Nenalina dan Kuzzoi.
Foto: dok. Julie & Grace
Di tengah Pandemi Covid-19, nilai impor produk perhiasan asal Bali oleh Julie & Grace bahkan meningkat signifikan. Nilai impor Julie & Grace pada 2020 mencapai Rp4,47 miliar atau naik 998,4% dibandingkan realisasi pada 2019 yang hanya sekitar Rp407,4 Juta.
“Karena perusahaan kami memilik fokus penjualan di marketplace online, pandemi Covid-19 justru memberikan dampak positif pada penjualan kami.”
Nilai Tambah dan Promosi Produk Indonesia
Kesuksesan tersebut tidak terlepas dari upaya Julie & Grace yang secara terus-menerus mempelajari tren dan permintaan pasar sehingga mampu menciptakan produk-produk baru dengan kolaborasi erat bersama tim di Indonesia yang didukung oleh teknologi informasi yang terintegrasi.
Kepatuhan terhadap standar tertinggi, penciptaan kondisi kerja yang adil dan tanggung jawab sosial menjadi prioritas utama dari Julie & Grace. Hal itu sejalan dengan “Bali Vibe” yang tidak hanya memancarkan sikap Bali yang positif terhadap kehidupan, tetapi juga keharmonisan dan penghargaan terhadap sesama manusia dan lingkungan.
Hal itu juga diwujudkan dengan komitmen untuk menerapkan konsep “sustainability” atau keberlanjutan yang ditandai dengan apa yang disebut produksi on-demand, yaitu produksi yang bergantung pada permintaan. Julie & Grace menghindari produksi massal.
Di sisi lain, Julie & Grace memastikan bahwa perusahaan bekerja secara ekologis termasuk untuk daur ulang kertas, kemasan serta residu perak. Konsep sustainability itu juga diterapkan dalam kehidupan kantor sehari-hari.
Untuk memasarkan produknya, Julie & Grace menekankan hubungan eratnya dengan Indonesia bahwa produknya merupakan buatan tangan pengrajin Bali, yang dibuat dengan sepenuh hati dan selalu berdasarkan ide baru, berkualitas dan mendukung prinsip keadilan (fairness) dan sustainability.
Foto: dok. Julie & Grace
“Kami juga ada mencantumkan informasi di label produk bahwa produk tersebut didesain dan diproduksi di Indonesia.”
Julie & Grace juga mencoba meyakinkan pelanggan bahwa mereka bisa mendapatkan produk otentik yang sesuai tren dan berkualitas dengan harga yang terjangkau serta tak bisa dibandingkan dengan produk serupa yang lebih murah tetapi diproduksi secara massal.
“Memberikan jaminan 100% kepuasan pelanggan, mereka boleh mengembalikan produk yang sudah dibeli. Selain itu juga memberi informasi di website kami mengenai proses pembuatan produk dari awal desain sampai menjadi produk akhir.”
Atas loyalitas dan dukungannya terhadap produk Indonesia, Julie & Grace dianugerahi oleh pemerintah Indonesia Penghargaan Primaduta (Primaduta Award) 2021.
Penghargaan Primaduta merupakan salah satu wujud apresiasi Pemerintah Indonesia yang disampaikan oleh Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) kepada para pembeli mancanegara atas dukungan dan loyalitasnya, secara berkesinambungan membeli produk Indonesia, dan memberikan kontribusi dalam upaya peningkatan ekspor nasional. Penghargaan ini diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan setiap tahun.