Bisnis.com, JAKARTA - Sudah menjadi rahasia umum, Lulu Group International merupakan perusahaan ritel global dengan jaringan besar di seluruh dunia. Dengan memiliki lebih dari 57.600 pekerja, grup usaha ini merupakan salah satu importir, grosir, dan pengecer barang konsumen dengan 209 hypermarket dan pusat perbelanjaan di Timur Tengah, Asia Timur, dan India.
Perusahaan konsultan dan akuntan publik global, Deloitte menempatkan Lulu Group International sebagai salah satu dari sepuluh pengecer dengan pertumbuhan tercepat di dunia, sedangkan perusahaan analis ritel, Planet Retail dari Inggris juga menempatkan group usaha ini sebagai jaringan hypermarket nomor satu di kawasan tersebut.
Di bawah kepemimpinan Yusuff Ali M.A., perusahaan, yang telah menduduki peringkat ketiga dalam daftar 100 Perusahaan Terbaik Forbes dan memberikan dampak bagi Jazirah Arab ini, telah mencapai pertumbuhan yang signifikan dan terdiversifikasi ke berbagai lini bisnis.
Foto: dok. Lulu Group
Dengan omset global sebesar US$ 7,4 miliar, Lulu Group International hadir di UEA, Indonesia, Malaysia, Qatar, Oman, Kuwait, Bahrain, Arab Saudi, Mesir, Thailand, Vietnam, China, Kenya, Uganda, Afrika Selatan, Turki, Spanyol, Filipina, Sri Lanka, India, Inggris, dan Amerika Serikat.
Lulu Group International juga memiliki sumber ritel dan basis manufaktur yang berlokasi di Timur Jauh, Eropa, Afrika, Asia dan Amerika Serikat.
Impor Produk Indonesia
Lulu Group International mulai mengimpor produk Indonesia untuk kebutuhan ritel di Timur Tengah. Pemasaran produk Indonesia itu kemudian diperluas untuk memberi pasokan ke setiap toko ritelnya.
Saat ini, Lulu Group International menyediakan dan mengekspor berbagai produk asal Indonesia termasuk garmen, buah-buahan, ikan segar dan beku, makanan dalam kemasan, kerajinan tangan, aksesori fesyen, peralatan rumah tangga, dan serba-serbi ke gerai ritelnya di berbagai negara.
Untuk memfasilitasi itu, mitra Lulu Group di Indonesia yaitu Sumber Grup telah bekerjasama dengan ribuan petani, nelayan, pengusaha skala kecil, serta pabrik skala menengah dan besar.
Foto: dok. Lulu Group
“Volume ekspor buah dan ikan segar Indonesia setiap tahun mengalami peningkatan yang signifikan,” demikian keterangan resmi perwakilan Lulu Group.
Lulu Group International juga telah menandatangani MoU dengan salah satu BUMN yakni PTPN VII (Divisi Budidaya Pertanian) untuk memasarkan dan menjual produknya baik di Indonesia maupun di luar negeri. Kesepakatan itu juga mencakup kerja sama untuk pemanfaatan lahan bagi penanaman lebih banyak produk pertanian.
“Inisiatif pembelian varietas Teh dan Pisang Walini dari PTPN VIII juga telah dimulai. Lulu Grup saat ini mempekerjakan 1.200 orang Indonesia dan ini diperkirakan akan meningkat menjadi 7.500 pada tahun 2024 dengan rencana investasi dan ekspansi di Indonesia,” lanjut perwakilan perusahaan.
Adapun, nilai pembelian impor Lulu Group International pada 2020 mencapai 16,1 miliar rupiah (FOB) atau tumbuh sangat signifikan yakni 130,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Pangsa pasar Lulu Group International terhadap ekspor Indonesia ke UAE pada 2020 meningkat drastis 227,9% dibandingkan pangsa tahun sebelumnya.
Foto: dok. Lulu Group
Dengan loyalitas yang ditunjukkannya, Lulu Group International tercatat sebagai salah satu penerima Penghargaan Primaduta (Primaduta Award) tahun 2021.
Penghargaan Primaduta merupakan salah satu wujud apresiasi Pemerintah Indonesia yang disampaikan oleh Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) kepada para pembeli mancanegara atas dukungan dan loyalitasnya, secara berkesinambungan membeli produk Indonesia, dan memberikan kontribusi dalam upaya peningkatan ekspor nasional. Penghargaan ini diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan setiap tahun.