Bisnis.com, JAKARTA — Seiring dengan meningkatnya harga gas bumi, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas memanfaatkan momentum tersebut untuk menjual kargo yang belum terkontrak ke pasar spot.
Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas Arief Handoko mengatakan pihaknya menjual 4,5 standar kargo yang belum terkontrak dari kilang liquefied natural gas (LNG) Bontang untuk pengiriman Oktober dan November mendatang.
"Rata-rata 4 tersebut adalah US$27,5 per MMbtu sehingga proyeksi penerimaan mencapai US$350 juta hanya dari 4 kargo ini," katanya dalam paparan yang digelar pada Selasa (19/10/2021).
Sementara itu, SKK Migas mencatat realisasi lifting LNG sepanjang Januari–September telah mencapai 149,5 standar kargo yang terdiri atas 60,7 standar kargo dari kilang Bontang dan 88,8 standar kargo dari kilang Tangguh.
Dia menjelaskan, dari total kargo tersebut 43,9 di antaranya untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri yang 96 persen di antaranya diperuntukan ke sektor kelistrikan dan selebihnya untuk industri dan pabrik pupuk. Di samping itu, sebanyak 105,6 kargo diperuntukan ke passar ekspor.
Arief memaparkan, proyeksi lifting mulai dari Oktober--Desember akan ada tambahan sebanak 21,9 kargo dari kilang Bontang dan 29,6 kargo dari kilang Tangguh. Dengan demikian, proyeksi total lifting LNG sepanjang 2021 akan mencapai 201 kargo.
"Dengan tambahan sisa tahun ini untuk domestik 10,7 kargo, ekspor 40,8 sehingga tambahannya sampai akhir tahun 51,55 kargo totalnya 201 kargo untuk domestik dan ekspor dari Bontang dan Tangguh," jelasnya.