Bisnis.com, JAKARTA — Industri makanan dan minuman (mamin) mengapresiasi inisiatif pemerintah yang merencanakan pemberian subsidi gratis ongkos kirim untuk pembelanjaan secara daring. Rencananya pemerintah menggelontorkan hingga Rp500 miliar untuk hal ini.
Wakil Ketua Umum Bidang Kebijakan Publik Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) Rachmat Hidayat mengatakan kebijakan tersebut tentu akan mendorong masyarakat untuk meningkatkan konsumsi jelang Lebaran. Dengan demikian, peningkatan produksi yang sudah dilakukan sejumlah industri mamin tidak akan terhambat oleh larangan mudik lebaran.
"Kami sangat apresiasi inisiatif pemerintah ini karena akan sangat membantu mendorong peningkatan permintaan konsumen pada masa Ramadan ini. Sedikit banyak juga akan membantu mengkompensasi penurunan dari periode mudik nanti," katanya kepada Bisnis, Kamis (22/4/2021).
Di sisi lain, pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan (Aspadin) ini tak memungkiri pelarangan mudik akan berimbas pada seluruh sektor. Namun, pihaknya menilai Ramadan kali ini peningkatan sudah terasa bagi pelaku industri sehingga optimisme tahun ini masih cukup terjaga.
Ketua Umum Gapmmi Adhi S. Lukman mengatakan bahwa momentum Ramadan dan Lebaran diproyeksi telah mendorong kinerja industri mamin pada kuartal I/2021 ini. Pasalnya, optimisme juga telah disalurkan pelaku distributor dan ritel yang sejak awal tahun sudah melakukan kontrak pesanan untuk stok momentum ini.
Adhi juga sepakat bantuan pemerintah melalui subsidi ongkir akan cukup membantu kendati tidak akan cukup menggantikan pasar Ramadan dan Lebaran pada kondisi normal.
Menurutnya, cara tersebut merupakan alternatif pengganti silaturahmi dengan saling berkirim mamin. "Kami usulkan subsidi bisa diberikan secara menyeluruh tidak hanya ecommerce besar tetapi juga toko daring perusahaan mamin di dalam negeri."