Bisnis.com, JAKARTA - Tingkat inflasi pada 2021 diperkirakan akan meningkat 3,12 persen secara tahunan (year-on-year). Bank Indonesia (BI) menyampaikan bahwa tingkat inflasi tersebut masih berada dalam rentang sasaran inflasi, yang sebesar 2 hingga 4 persen.
“Hasil survei pada kuartal I/2021 menunjukan responden memperkirakan rata-rata inflasi pada 2021 sebesar 3,12 persen, masih berada dalam rentang sasaran inflasi 2021 sebesar 3±1 persen,” tulis BI dalam Laporan Survei Kegiatan Dunia Usaha yang dikutip Bisnis, Sabtu (17/4/2021).
Berdasarkan sektor ekonomi, responden memperkirakan tingkat inflasi paling tinggi terjadi di sektor listrik, gas, dan air bersih yaitu sebesar 3,57 persen, serta sektor konstruksi 3,45 persen. Sementara itu, perkiraan inflasi paling rendah terjadi di sektor pengangkutan dan komunikasi yaitu secara rata-rata sebesar 2,72 persen.
Pada April 2021, BI berdasarkan Survei Pemantauan Harga juga memperkirakan inflasi akan meningkat sebesar 0,15 persen secara bulanan (month-to-month/mtm). Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi April 2021 secara tahun kalender adalah sebesar 0,60 persen (year-to-date/ytd), dan secara tahunan sebesar 1,44 persen yoy.
Penyumbang utama inflasi hingga minggu kedua April 2021 di antaranya komoditas daging ayam ras sebesar 0,09 persen mtm dan jeruk sebesar 0,04 persen mtm.
Sementara itu, komoditas yang menyumbang deflasi pada periode tersebut yaitu komoditas cabai rawit sebesar -0,03 persen mtm, telur ayam ras sebesar -0,02 persen mtm, serta kangkung, bawang merah, bayam dan beras masing-masing sebesar -0,01 persen mtm.