Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dewan Pengawas Beberkan 3 Daya Tarik SWF di Mata Investor Asing

INA akan memberikan fleksibilitas dalam membentuk pola kerja sama dengan mitra investor dan menjadi basis yang kuat sebagai SWF Indonesia.
Sebelum ke UEA dan Arab Saudi, Menko Luhut dan Menteri BUMN Erick Thohir juga melakukan kunjungan kerja ke Tokyo, Jepang, untuk meminta dukungan bagi pembentukan SWF Indonesia. /ANTAR
Sebelum ke UEA dan Arab Saudi, Menko Luhut dan Menteri BUMN Erick Thohir juga melakukan kunjungan kerja ke Tokyo, Jepang, untuk meminta dukungan bagi pembentukan SWF Indonesia. /ANTAR

Bisnis.com, JAKARTA - Anggota Dewan Pengawas Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA) Darwin Cyril Noerhadi mengatakan ada tiga hal yang akan menjadi daya tarik lembaga tersebut bagi investor asing.

Pertama, Darwin mengatakan LPI memiliki kekuatan hukum yang kokoh, yakni lahir dari UU No.11/2020 tentang Cipta Kerja.

“Satu, legitimacy, INA yang lahir dari UU Cipta Kerja memberikan kekuatan hukum yang kokoh,” katanya dalam webinar, Kamis (4/3/2021).

Kedua, adalah governance atau tata kelola. Pihaknya belajar dari kejadian 1Malaysia Development Berhard (1MDB), salah satu Sovereign Wealth Fund atau SWF di Malaysia, yang diduga terjadi penyalahgunaan kekuasaan.

“1MDB ada dugaan penyalahgunaan kekuasaan dan bisa berakhir seperti itu. Dalam hal ini, tata kelola sangat penting.,” jelasnya.

Ketiga, untuk dapat menjadi mitra terpercaya bagi investor asing adalah mandat. 

“Mudah-mudahan dengan pendirian INA berbasis UU dengan proses persiapan yang cukup banyak, menampung minat ataupun persoalan-persoalan yang ada dengan solusi-solusinya, mudah-mudahan INA bisa berjalan sesuai dengan harapan”.

Dia meyakini, INA akan memberikan fleksibilitas dalam membentuk pola kerja sama dengan mitra investor dan menjadi basis yang kuat sebagai SWF Indonesia.

Namun demikian, Darwin mengingatkan bahwa INA juga memiliki batasan-batasan sehingga tidak dapat menjawab semua tantangan terkait dengan investasi di tanah Air.

“Tentu ada batasannya, INA bukan pil ajaib yang bisa menyembuhkan semua penyakit,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper