Bisnis.com, JAKARTA - Belanja masyarakat pada libur akhir tahun diperkirakan turun signifikan dibandingkan dengan tahun lalu.
Riset oleh SurveySensum terhadap 500 responden di 5 kota besar menunjukkan anggaran belanja susut 14 persen, dan 52 persen narasumber berencana mengurangi pengeluaran pada musim liburan.
“Kami menemukan bahwa mayoritas konsumen dalam situasi keuangan yang lebih buruk pada tahun ini. Sebanyak 77 persen konsumen di Indonesia mengalami penurunan pendapatan akibat pandemi dan sekitar 67 persen konsumen mengalami penurunan pada tabungan mereka,” ungkap Rajiv Lamba, CEO SurveySensum & NeuroSensum, dikutip dari keterangan resmi riset 2020 Holiday Shopping Trends Report, Rabu (23/12/2020).
Sebanyak 64 persen konsumen lebih hati-hati dalam memilih, melakukan riset kecil sebelum mereka berbelanja. Sementara 57 persen lainnya mencari cara untuk lebih banyak berhemat.
Tak jauh berbeda, 52 persen konsumen berganti merek mereka dengan yang lebih murah, sedangkan 36 persen membeli produk dengan ukuran yang lebih besar.
Perubahan dalam perilaku berbelanja ini disebabkan oleh 58 persen konsumen yang lebih memperhatikan stabilitas ekonomi secara umum, 42 persen mengkhawatirkan keamanan keuangan keluarga mereka, dan 33 persen telah mengurangi anggaran belanja untuk menabung lebih banyak.
Baca Juga
“Konsumen dari kelompok penghasilan yang lebih tinggi dan belum menikah cenderung tidak akan memotong anggaran mereka, sementara kelompok berpenghasilan rendah paling terdampak,” tambah Rajiv.
Kelompok berpengasilan yang rendah mengalami tingkat kesulitan paling tinggi. Setidaknya 55 persen dari mereka berencana untuk mengurangi belanja liburan akhir tahun ini. Penurunan pendapatan dan tabungan untuk kelompok ini jauh lebih buruk dibandingkan dengan kelompok lainnya lantaran sebesar 74 persen konsumen juga mengalami penurunan pendapatan rumah tangga mereka.