Bisnis.com, JAKARTA — Survei YouGov Indonesia membuktikan bahwa konsumen di Tanah Air mengakui aspek ekonomi menjadi tantangan besar dalam 12 bulan terakhir, karena biaya hidup meningkat sementara pendapatan stagnan.
General Manager YouGov Indonesia Edward Hutasoit menyampaikan meski menantang, tetapi konsumen tetap optimistis terhadap kondisi keuangan ke depan.
Survei yang dilakukan kepada 2.067 responden di seluruh Indonesia tersebut menunjukan secara umum atau 68% responden memandang positif kondisi keuangan ke depan.
“Pandangan positif paling kuat terdapat pada kelompok usia 35—44 tahun dan memiliki tingkat positif bersih tertinggi [72%]. Kelompok usia termuda [18—24] memiliki tingkat positif yang sedikit lebih rendah [65%],” ujarnya pada Kamis (19/6/2025).
Di antara optimisme tersebut, kelompok muda yang baru mengawali karir atau usia 18—24 tahun mencatatkan pandangan negatif tertinggi (27%).
Pasalnya, tekanan yang dirasakan responden berupa meningkatnya pengeluaran dirasakan oleh 50% alias setengahnya.
Baca Juga
Utamanya, Generasi Milenial yang paling merasakan peningkatan pengeluaran (54%), diikuti Generasi X (51%) dan Gen Z (46%). Hanya 10% secara umum responden yang merasa pengeluarannya menurun dalam 12 bulan terakhir.
Adapun, peningkatan pengeluaran terutama untuk kebutuhan pokok seperti bahan makanan (34%) dan pendidikan (25%), menunjukkan bahwa banyak rumah tangga menghadapi biaya hidup yang lebih tinggi.
Sebanyak 24% juga meningkatkan tabungan mereka, menunjukkan upaya hati-hati untuk membangun bantalan keuangan, meskipun dalam kondisi keuangan yang sulit. Hal ini mencerminkan perilaku ganda: mengatasi inflasi sambil berusaha tetap tangguh secara finansial.
Edward menuturkan bahwa keyakinan di tengah tekanan tersebut menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia memiliki karakteristik yang optimistis.
“Orang Indonesia yang lebih optimis dalam menghadapi tantangan ini. Tapi ini is not a bad thing karena menunjukkan kalau orang Indonesia seperti itu sangat tangguh dan bertahan dalam menghadapi tantangan,” tuturnya.
Hasil survei tersebut sejalan dengan Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) yang mengindikasikan keyakinan konsumen Mei 2025 tetap berada pada level optimistis (indeks>100) sebesar 117,5.
Meski keyakinan tersebut lebih rendah dari bulan sebelumnya, namun Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang menunjukkan 6 bulan mendatang dibandingkan dengan kondisi saat ini tetap tinggi di level 129.
Utamanya terjadi peningkatan terhadap Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja (IEKLK) sebesar 0,3 poin ke level 123,8 pada Mei 2025.