Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Belum Lepas dari Resesi, Ekonom Proyeksi Ekonomi Kuartal IV Minus 2 Persen

Asian Development Bank (ADB) dalam rilis terbarunya memperkirakan kontraksi ekonomi akan berlanjut di kuartal IV/2020, sehingga secara keseluruhan tahun 2020 diperkirakan ekonomi Indonesia -2,2 persen.
Logo Asian Development Bank Indonesia di Jakarta, Rabu (8/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Logo Asian Development Bank Indonesia di Jakarta, Rabu (8/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Ekonomi Indonesia pada kuartal IV/2020 diproyeksikan masih akan berada dalam level kontraksi.

Asian Development Bank (ADB) dalam rilis terbarunya memperkirakan kontraksi ekonomi akan berlanjut di kuartal IV/2020, sehingga secara keseluruhan tahun 2020 diperkirakan ekonomi Indonesia -2,2 persen.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede memproyeksikan ekonomi pada kuartal IV/2020 akan terkontraksi pada kisaran -2 hingga -1 persen.

Menurutnya, momentum Pilkada serentak yang diadakan pada Desember ini juga tidak akan banyak mengungkit perekonomian, dikarenakan berbagai pembatasan aturan kampanye akibat pandemi Covid-19.

Padahal seharusnya pemilihan umum bisa memberikan dampak pada pertumbuhan ekonomi daerah, yang bersumber dari peningkatan konsumsi lembaga nonprofit rumah tangga (LNPRT) yang memiliki spillover effect kepada sektor konsumsi masyarakat.

Adanya berbagai pembatasan seperti tidak diperbolehkannya kerumunan dalam kampanye dan juga kampanye terbuka, membuat limpahan kepada sektor konsumsi masyarakat diperkirakan cenderung terbatas.

"Keterbatasan dampak dari Pilkada kepada perekonomian daerah pada akhirnya belum mampu mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal IV/2020," katanya kepada Bisnis, Kamis (10/12/2020).

Senada, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad memperkirakan ekonomi kuartal IV akan tumbuh negatif 2 persen.

Menurutnya, ekonomi Indonesia memang telah kehilangan momentum pertumbuhan, yang seharusnya pada kuartal III/2020 ekonomi bisa tumbuh dua digit secara kuartalan. "Indef perkirakan -2 persen karena momentum pertumbuhannya sudah hilang, seharusnya di kuartal III/2020," jelasnya.

Dia menilai efek berganda dari Pilkada serentak tahun ini pun tidak akan banyak berdampak pada pertumbuhan ekonomi kuartal IV/2020.

Selain anggaran yang ditetapkan tidak besar, aktivitas seperti kampanye juga terbatasi karena adanya pandemi Covid-19 sehingga dampak kepada konsumsi, khususnya untuk sektor lembaga non profit rumah tangga (LNPRT) menjadi terbatas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper