Bisnis.com, JAKARTA - Kita sering menyaksikan berbagai program yang terkait dengan pelestarian alam perairan laut itu melibatkan pelepasan tukik alias bayi penyu. Apa sebenarnya kaitan antara penyu dengan pelestarian alam? Dan, apa fungsi penyu itu bagi umat manusia sehingga kita perlu melestarikannya?
Penyu itu mempunyai peran penting dalam menjaga ekosistem laut yang sehat. Laut yang sehat akan menjadi habitat berjuta-juta ikan sebagai sumber protein penting bagi manusia.
Contohnya Penyu Hijau (Chelonia mydas) yang menjaga keberlangsungan hidup Lamun dan Rumput Laut. Ketika merumput, penyu hijau telah membantu menambah nutrisi dan membantu produktifitas lamun.
Tanpa proses merumput yang konstan, padang lamun akan terlalu rimbun dan menghalangi arus laut. Selain itu juga menghalangi sinar matahari menembus ke dasar laut sehingga pangkal lamun akan mengalami pembusukan dan menciptakan habitat sejenis jamur.
Perilaku Penyu Hijau dalam memakan lamun juga membantu penyebaran lamun. Kebanyakan penyu memakan lamun hingga beberapa cm dari pangkal daunnya yang menyebabkan bagian ujung dan yang lebih tua akan hilang. Sebagai hasil dari seringnya penyu memakan daun lamun di bagian yang sama, maka lamun hidup menyebar, tidak terkumpul pada satu tempat.
Artinya jika Penyu Hijau punah maka padang lamun juga akan menghilang dan otomatis ikan juga tidak akan ada lagi di lautan.
Peran dalam menjaga ekosistem laut yang sehat juga dilakukan oleh Penyu Sisik (Eretmochelys imbricate). Dibekali dengan mulut seperti paruh burung, Penyu Sisik memakan berbagai jenis spons, dengan demikian mereka dapat mengontrol komposisi spesies dan distribusi spons dari ekosistem terumbu karang.
Baca Juga
Spons secara agresif bersaing merebut tempat dengan terumbu karang. Dengan memakan spons, Penyu Sisik memberikan kesempatan kepada terumbu karang untuk berkoloni dan bertumbuh.
Tanpa keberadaan Penyu Sisik, spons sangat mendominasi terumbu karang yang bisa mengubah struktur ekosistem terumbu karang.
Pertahanan fisik dan kimia dari spons itu menghalangi ikan dan sebagian besar mamalia air memakan spons. Ketika Penyu Sisik merobek spons, nutrisi di dalam spons menjadi terbuka dan dapat dimakan oleh spesies laut yang biasanya tidak dapat membuka lapisan luar dari spons tersebut.
Jadi secara tidak langsung Penyu Sisik itu memberi makanan kepada ikan-ikan.
Peran penyu dalam ekosistem laut sangat penting. Setiap spesies penyu memiliki fungsi pengayaan keanekaragaman hayati dalam lingkungan laut. Dalam cara apapun penyu mengambil peran penting dalam menjaga kesehatan laut antara lain merumput (lamun), mengontrol distribusi spons, memangsa ubur-ubur, mendistribusikan nutrisi, dan mendukung kehidupan mahluk air yang lain.
Penyu memiliki peran penting untuk menjaga kesehatan laut di seluruh dunia selama lebih dari 100 juta tahun. Peran itu antara lain menjaga fungsi terumbu karang supaya produktif hingga memindahkan nutrisi penting dari perairan ke daratan (di pantai).
Populasi penyu berbanding lurus dengan berkurangnya kemampuan penyu melakukan fungsi pentingnya di laut.
Mengingat laut yang sudah tidak sehat lagi akibat overfishing, perubahan iklim, dan polusi, maka upaya melindungi penyu perlu ditingkatkan, termasuk dengan mendorong bertambahnya populasi penyu sehingga menjamin sehatnya laut.
Penyu adalah hewan air yang dilindungi. Secara hukum, baik daging, telur, karapas, dan semua produk turunannya tidak boleh juga dimanfaatkan dan diperjualbelikan.
Akan tetapi, pemberian status perlindungan saja tidak cukup untuk memulihkan atau mempertahankan populasi penyu. Pengelolaan konservasi yang komprehensif, sistematis, dan terukur harus segera dilakukan.
“Kami telah menyusun Rencana Aksi Nasional (RAN) Konservasi Penyu sebagai acuan pihak dalam upaya konservasi penyu di Indonesia,” ujar Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Aryo Hanggono di sela-sela pelepasliaran 300 ekor tukik ke perairan Pantai Green Nirvana Resort Maratua, Selasa (1/9/2020).
Tak hanya menjaga ekosistem laut yang sehat, keberadaan penyu ternyata juga bisa menjadi bagian dari ekowisata. Hal ini tentu bisa dikelola secara swadaya masyarakat setempat.