Bisnis.com, JAKARTA - Pendapatan PT Global Jet Express (J&T Express) justru meningkat hingga 40 persen selama pandemi Covid-19 4 bulan terakhir dibandingkan dengan kondisi normal, yang diperkirakan akibat peningkatan belanja daring.
Chief Executive Officer J&T Express Robin Lo menuturkan performa jasa pengiriman ekspresnya sempat mengalami keterbatasan akibat pembatasan sosial di awal pandemi Covid-19 memasuki Indonesia. Namun, seiring berjalannya waktu pihaknya bisa menyesuaikan.
"Selama 4 bulan terakhir peningkatan 40 persen pendapatan dibandingkan dengan waktu normal sebelum Covid-19. Karyawan lelah sedikit harus pakai masker, sortir barang sudah pakai desinfektan, yang penting pelanggan senang," jelasnya, Selasa (25/8/2020).
Menurutnya, di tengah situasi pandemi Covid-19 terjadi lonjakan aktivitas belanja online sehingga pihaknya fokus memberikan layanan yang baik supaya pelanggan kembali menggunakan jasanya.
Di sisi lain, pihaknya juga menerapkan protokol kesehatan sehingga menjamin pelanggan tetap sehat. Penerapan protokol ini terangnya berpengaruh bukan pada kelancaran tetapi terhadap pengeluaran tambahan.
"Di awal pandemi keterbatasan penerbangan dan penutupan jalan ada efek, tapi tidak terlalu banyak. Kalau bicara online, otomatis kita lihat kondisi pandemi ini banyak WFH, otomatis memengaruhi cara masyarakat berbelanja, banyak shifting ke online," paparnya.
Baca Juga
Dia menyebut ketika awal terjadi pandemi Covid-19, pihaknya memutar otak karena ada pengurangan rute penerbangan penumpang bahkan penutupan ke daerah. Walhasil, pihaknya memilih menggunakan jalur darat untuk jaringan yang masih terjangkau infrastrukturnya.
Adapun, jalur yang sulit menggunakan jalur darat diarahkan menggunakan pesawat kargo atau freighter sehingga tetap dapat mengirimkan barang, walaupun ada sedikit keterlambatan dari standar.
Perusahaan yang dibangun oleh pendiri handphone OPPO Internasional Tony Chen dan mantan CEO OPPO Indonesia Jet Lee ini mendapatkan peningkatan di musim puncak Lebaran 2020 tidak setinggi biasanya.