Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengaku telah mempersiapkan strategi khusus untuk membantu industri pelayaran yang mengalami kesulitan selama masa pandemi Covid-19.
Direktur Lalu Lintas Perhubungan Laut Kemenhub Wisnu Handoko mengatakan strategi pemerintah saat ini terhadap industri terdiri atas dua hal, yakni mesti fokus ke protokol kesehatan sekaligus menjaga nafas bertahan hidup industri.
"Setelah sehat, logistik harus tetap jalan, surat edaran Ditjen Laut awal dan akhir dan peraturan menteri perhubungan sampai terakhir No 41/2020 ini kami memastikan logistik tetap jalan, kami pastikan yang mengendalikan kapal logistik juga harus sehat," paparnya, Kamis (25/6/2020).
Dia menegaskan pemerintah juga mencoba membantu memberikan stimulus bagi aktivitas pelayaran, kemudahan-kemudahan yang tentunya menerima masukan dari perusahaan pelayaran.
"Terbaru yang terkait protokol Covid-19 apa yang bisa dibantu apa dari sisi Gugus Tugas, dinamika berkembang terus, kami ke depan tidak menutup kemungkinan pemerintah ada anggaran khusus mendukung kapal penumpang, mendapatkan suatu dukungan [seperti biaya rapid test]," paparnya.
Dia berharap moda transportasi laut tetap bisa mendukung pergerakan mobilisasi antarpulau, baik aktivitas penumpang maupun barang. Pasalnya, antarpulau bagaimanapun menggunakan moda lain akan lebih mahal.
Baca Juga
Perusahaan pelayaran disebut sudah mulai melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya pada masa kenormalan baru (new normal) ini. Selain tekanan pandemi virus Covid-19, salah satu penyebabnya yakni pemutusan kontrak angkutan laut.
Ketua DPP Indonesia National Shipowners Association (INSA) Carmelita Hartoto mengatakan sejumlah perusahaan pelayaran sudah mulai melakukan PHK, walaupun ada imbauan dari pemerintah agar tidak melakukan itu.
