Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) selalu berupaya untuk membantu dengan memfasilitasi proses repatriasi para anak buah kapal (ABK) sebagai komitmen pada Hari Pelaut Sedunia.
Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub R. Agus H. Purnomo mengatakan pelaut memiliki peran penting dan strategis sebagai penggerak kelancaran perpindahan orang dan barang, menjamin komoditas di dunia berjalan dengan aman, lancar dan selamat sampai tujuan. Pada masa pandemi ini mereka menghadapi banyak kesulitan dan ketidakpastian, mulai dari sulitnya akses masuk ke pelabuhan sampai proses pergantian awak dan repatriasi.
"Banyak pelaut yang sudah berbulan-bulan tidak pulang ke rumah, dan tidak mendapatkan kepastian kapan mereka dapat kembali karena adanya pembatasan perjalanan. Kami selalu berupaya untuk membantu dengan memfasilitasi proses repatriasi para ABK," kata Agus dalam siaran pers, Kamis (25/6/2020).
Dia menambahkan di samping tenaga medis yang menjadi garda terdepan Covid-19, para pelaut juga termasuk di antara mereka yang berjuang di garis depan. Pelaut memerankan peranan penting dalam masa ini, yakni menjaga agar barang-barang kebutuhan pokok penting dan logistik seperti makanan, obat-obatan, serta peralatan medis dapat menjangkau seluruh dunia.
Pihaknya menjelaskan Hari Pelaut Sedunia yang diperingati setiap 25 Juni tersebut diselenggarakan sebagai bentuk pengakuan dan apresiasi atas kontribusi para Pelaut dari seluruh dunia pada perdagangan global dan perekonomian dunia. Pelaut adalah pekerja kunci yang memegang peranan penting terhadap keberlangsungan kehidupan, terlebih lagi saat dunia berhadapan dengan Covid 19.
Agus mengatakan sebagai salah satu negara yang memiliki jumlah pelaut terbesar di dunia, sudah sepatutnya dunia menghargai dan menghormati jasa para pelaut dalam mendukung perekonomian dunia khususnya para Pelaut Indonesia.
Baca Juga
“Ini adalah wujud dukungan kami yang sudah selayaknya mereka dapatkan sehingga mereka dapat terus memberikan layanan vital mereka untuk menjaga perdagangan dunia terus bergerak,” ujarnya.
Sebagai informasi, Hari Pelaut Sedunia pertama kali diperkenalkan pada Amandemen Manila pada Juni 2010 yang mengadopsi revisi besar terhadap Konvensi STCW dan Kode terkait. Konferensi Diplomatik sepakat bahwa kontribusi yang dibuat oleh para Pelaut untuk perdagangan internasional harus diakui dan diperingati setiap tahunnya dengan sebuah Hari Pelaut Sedunia.
Adapun, 25 Juni yang dipilih sebagai Hari Pelaut Sedunia adalah hari Amandemen tersebut secara resmi diadopsi.