Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pengatur Jalan Tol memprediksi akan ada pemuncakan pada lalu lintas Lebaran 2020 meskipun kondisi sudah melandai karena Covid-19.
"Simulasi kami juga ada pemuncakan, tapi karena lalu lintas sudah melandai, pemuncakan pun akan kami harapkan bisa terkelola," ujar Kepala BPJT Danang Parikesit kepada Bisnis, Rabu (13/5/2020).
Lebih lanjut, Danang mencontohkan simulasi yang dilakukan BPJT pada gerbang tol paling sibuk yaitu Control Gate Cikampek Utama yaitu selama mudik atau balik, transaksi normal mencapai 1,7 juta — 1,8 juta selama 22 hari.
Kemudian, simulasi mudik atau balik dengan skenario tidak libur yaitu 0,37 juta—0,4 juta selama 6 hari.
"Simulasi tidak mudik atau balik, skenario tidak libur, ada 0,6 juta—0,12 juta per 6 hari," ujarnya.
Sementara itu, GM Representative Office 1 Jasamarga Transjawa Toll Road Widyatmiko mengatakan bahwa selama periode lalu lintas Lebaran diprediksi akan ada kepadatan keluar dan menuju Jakarta serta di rest area.
Baca Juga
"Untuk kepadatan ke luar Jakarta di tol Jakarta—Cikampek kami identifikasi di enam lokasi, tetapi dengan kondisi lalin saat ini yang masih kondusif dengan penerapan larangan transportasi ke luar Jakarta, diharapkan hambatan lalu lintas ini tidak menjadi halangan," jelasnya.
Lebih lanjut, katanya, identifikasi lokasi rawan kepadatan selama arus mudik yaitu di Km 3+800, SS Cikunir, Km 21, 29, 48, dan 70.
Adapun, lokasi rawan kepadatan selama arus balik, katanya, realtif lebih sedikit yaitu di Km 39, 29, dan 21. Jasa Marga juga menyiapkan titik contraflow jika ada kepadatan lalin.