Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian perhubungan menjadwalkan lelang operator untuk pelabuhan Patimban di Subang Jawa Barat dapat dimulai pada Mei 2020.
Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Agus Purnomo mengatakan saat ini konsultan pendamping proyek Kerja Sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) sudah ditunjuk dan sedang melakukan finalisasi dokumen pra studi kelayakan akhir final business case (FBC) untuk lelang badan usaha.
“Dijadwalkan lelang [operator Pelabuhan Patimban] bisa dilakukan di awal Mei,” ujar Agus, Jumat (20/3/2020).
Sementara itu, PT Pelabuhan Indonesia II (persero) atau IPC masih menanti informasi lebih lanjut dari Kementerian Perhubungan terkait dengan pelelangan operator pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat setelah melayangkan surat pernyataan minat atau letter of intent.
Sekretaris Perusahaan Pelindo II Shanti Puruhita mengatakan surat pernyataan minat telah diajukan sejak Agustus 2019. IPC, lanjutnya, baru akan menyusun rencana strategis secara pasti setelah pelelangan dibuka.
Pasalnya, pihaknya harus memahami terlebih dahulu konsep yang dipersyaratkan dari pelelangan oleh Kemenhub.
Baca Juga
“Jadi posisi kami ya menunggu dari Kemenhub [mengenai persyaratan pelelangan],” jelasnya.
Shanti menjelaskan sejauh ini pihaknya masih membidik menjadi operator pelabuhan yang digadang-gadang sebagai yang terbesar di Tanah Air tersebut dan belum berminat pada tender lainnya.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan menyebutkan proses lelang untuk operator Pelabuhan Patimban, Subang Jawa Barat akan dimulai pada Februari 2020 setelah mundur dari rencana awal pada Desember 2019.
Rencana tersebut dengan mempertimbangkan progres pengerjaan fisik berjalan lancar dan ditargetkan akan dilakukan soft launching pada Juni 2020.
Proses lelang diperkirakan membutuhkan waktu selama 3 bulan. Lelang ini bersifat terbuka yang bisa diikuti baik dari BUMN maupun pihak swasta dan juga pihak asing dengan konsep joint venture. Alhasil pihak asing yang berminat harus bekerja sama dengan badan usaha pelabuhan asal Indonesia tetapi dengan porsi saham yang lebih rendah.
Berdasarkan data Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) Pembangunan pelabuhan ini merupakan strategi Pemerintah untuk mengurangi kelebihan kapasitas di Pelabuhan Tanjung Priok. Pembangunan Pelabuhan Patimban ini diharapkan juga dapat sebagai stimulator pengembangan wilayah di daerah Subang.