Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Enam Bendungan PLTMH Dalam Tahap Verifikasi PLN

Kementerian PUPR memastikan enam proyek bendungan penghasil tenaga listrik mikrohidro terus berlanjut dan ditargetkan proses verifikasi oleh PLN segera rampung.

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memastikan enam proyek bendungan penghasil tenaga listrik mikrohidro terus berlanjut dan ditargetkan proses verifikasi oleh PT Perusahaan Listrik Negara bisa dirampungkan pada Maret 2020.

Saat ini terdapat enam bendungan yang telah dilelang untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro yaitu Bendungan Gerak Serayu, Bendungan Jatibarang, Bendungan Gerak Batanghari, Bendungan Pandan Duri, Bendungan Titab, dan Bendungan Karet Jatimlerek.

Direktur Bina Penatagunaan Sumber Daya Air Ditjen SDA Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Fauzi Idris mengatakan keenam bendungan tersebut telah melalui proses lelang dan dimenangkan oleh tiga perusahaan yaitu PT Brantas Energi, PT Percha Hidro Energi, dan PT Daya Mulia Turangga.

Fauzi menjelaskan dari enam lokasi, PT Brantas Energi menggarap tiga proyek yaitu Batanghari, Titab dan Pandan Duri. Kemudian, PT Percha di proyek bendungan Jatimlerek, dan PT Daya Mulia di dua proyek yaitu Serayu dan Jatibarang.

"Pengumuman pemenang dilaksanakan pada 2017 dan 2018,” katanya kepada Bisnis, Kamis (5/3/2020).

Adapun, potensi listrik dari bendungan ini bervariasi. Data Kementerian PUPR, mencatat bahwa Bendung Gerak Serayu yang berlokasi di Jawa Tengah memiliki potensi daya 5 megawatt, Bendungan Jatibarang yang berlokasi di Jawa Tengah memiliki potensi daya 1,5 megawatt.

Untuk Bendungan Karet Jatimlerek di Jawa Timur memiliki potensi daya 2 megawatt. Kemudian, Bendungan Gerak Batanghari di Sumatra Barat memiliki potensi daya 5 megawatt.

Adapun, Bendungan Pandan Duri di Lombok memiliki potensi daya 0,61 megawatt, Bendungan Titab di Bali memiliki potensi daya 1,5 megawatt.

“Sampai saat ini sudah dilakukan verifikasi terhadap keenam lokasi atau badan usaha oleh PLN dan dari info PLN kemungkinan paling cepat akhir Maret ini. Ya, [proses verifikasi rampung Maret] itu paling cepat kata PLN dan bisa dilanjutkan PJBL [perjanjian jual beli listrik] ke badan usaha sehingga selanjutnya bisa membangun,” jelasnya.

Adapun terkait nilai investasi dari masing-masing bendungan tersebut, Fauzi menyatakan pihaknya belum mengetahui nilai pastinya.

“Tepatnya saya kurang tahu, yang jelas besar kecil tergantung usulan dan fasilitas yang akan mereka pasang nanti,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Agne Yasa
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper