Bisnis.com, JAKARTA — Baker Hughes, perusahaan teknologi energi asal Amerika Serikat, telah menandatangani kontrak layanan jangka panjang dengan British Petroleum (BP) untuk mendukung operasional Kilang Tangguh Liquefied Natural Gas (Gas Alam Cair/LNG) di Papua Barat.
Wakil Presiden Layanan Teknologi Gas Baker Hughes, Tiffany Pitts mengatakan perjanjian komprehensif berdurasi 90 bulan ini mencakup suku cadang, layanan perbaikan, dan dukungan teknik lapangan untuk peralatan turbomachinery yang krusial bagi fasilitas tersebut.
Dia menambahkan peralatan termasuk turbin gas bertenaga besar, turbin uap, dan kompresor untuk tiga unit LNG, untuk memastikan operasional yang andal dan berkelanjutan.
"Perjanjian ini memperkuat hubungan jangka panjang antara Baker Hughes dengan BP dalam proyek Tangguh LNG yang telah terjalin sejak 2009," kata Pitts dalam siaran pers, Rabu (27/8/2025).
Pada 2024, Baker Hughes juga meraih kontrak untuk memasok sistem tenaga dan kompresi penting tambahan bagi Proyek Tangguh UCC, yakni proyek penangkapan, pemanfaatan, dan penyimpanan karbon dalam skala besar di Tangguh, yang dipimpin oleh BP.
Dia menjelaskan fasilitas Tangguh LNG merupakan salah satu pilar utama strategi energi Indonesia, yang berperan penting dalam penyediaan energi di kawasan Asia Pasifik. Dukungan dari Baker Hughes akan berkontribusi pada kinerja dan ketersediaan berkelanjutan peralatan turbomachinery utama pabrik, yang menjadi komponen vital dalam operasional LNG.
Baca Juga
“Perjanjian layanan jangka panjang dengan BP untuk proyek Tangguh LNG ini merupakan bukti komitmen kami dalam memperkuat kemitraan dan mendorong pengembangan energi di Indonesia,” ujarnya.
Baker Hughes akan bekerja sama dengan PT Imeco Inter Sarana sebagai mitra konsorsium lokal untuk memenuhi persyaratan kandungan lokal dalam perjanjian tersebut.
Perjanjian ini mencerminkan fokus strategis Baker Hughes dalam memperkuat posisinya di sektor Gas Alam Cair melalui layanan manajemen aset peralatan penting.
Langkah ini juga sejalan dengan pengumuman terbaru perusahaan untuk memperluas kapabilitas layanan yang sudah ada di kawasan Asia Pasifik, guna menjawab kebutuhan ekspansi dan transisi energi di wilayah tersebut.