Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) mendesak agar Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Indonesia menyerap gula petani senilai Rp1,5 triliun.
Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Nasional (DPN) APTRI M Nur Khabsyin mengatakan saat ini proses pembelian gula petani oleh Danantara masih dalam proses administrasi.
Dia juga menegaskan, Danantara hingga saat ini belum melakukan pembayaran gula ke para petani.
“Kami mohon itu [Danantara membeli Rp1,5 triliun membeli gula petani] secepatnya dibayarkan ke petani. Ini prosesnya ini masih lama, masih administrasi. Jadi belum ada pembayaran ke petani. Kami mohon proses administrasinya dibayarkan, sehingga petani yang sudah nunggu 2 bulan ini bisa dibayari,” kata Khabsyin saat ditemui di sela-sela Seminar Ekosistem Gula Nasional di Jakarta, Rabu (27/8/2025).
Terlebih, Khabsyin menyampaikan bahwa sebanyak 100.000 ton gula petani masih belum terserap dan menumpuk di gudang selama 2 bulan. Untuk itu, dia meminta agar Danantara tak hanya menyerap gula dari 7 pabrik, melainkan juga perlu membeli dari pabrik BUMN maupun swasta.
“Jangan dibeda-bedain. Swasta ini juga ada yang belum laku. Dan itu juga perlu diserap,” bebernya.
Baca Juga
Apalagi, dia menyatakan bahwa Danantara dengan ID Food telah sepakat untuk menyerap gula petani pada pekan ini. Untuk diketahui, Danantara telah sepakat menyerap gula petani dalam rapat pembahasan penyerapan gula petani pada 22 Agustus 2025.
“[Target penyerapan Danantara] diinformasikan minggu depan. Kalau bicara minggu depan nggak ada tanggalnya kan minggu depan, minggu depan, minggu depan lagi. Kita nggak mau,” ujarnya.
Berdasarkan informasi yang diterima, Khabsyin mengatakan bahwa proses Danantara menyerap gula petani masih dalam tahapan administrasi keuangan. Namun, petani tebu berharap agar Danantara segera membeli gula petani.
“Nah petani kan gak mau begitu. Ini cepat aja itu dibayarkan, jangan lama-lama,” imbuhnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Usaha Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Bidang Pangan (Kemenko Pangan) Widiastuti mengatakan bahwa hingga
Namun, saat ditanya lebih lanjut kapan Danantara akan membeli gula petani, dia menyatakan Kemenko Pangan hanya mengawal proses kesepakatan.
“Bisa tanyakan nanti ke Danantara dan ke ID Food [kapan akan membeli gula petani]. Bukan di kami, kami sudah mengawal sampai itu,” ujar Widiastuti.
Untuk itu, dia meminta agar petani menunggu pembayaran Danantara untuk menyerap gula petani. “Jadi kan ini sudah disepakati di hari Jumat. Nah, mereka kan juga harus menyiapkan administrasi, ya. Jadi kita tunggu ya,” tuturnya.
Dalam catatan Bisnis, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan Danantara bakal menyiapkan dana jumbo senilai Rp1,5 triliun untuk membeli gula petani.
“Kami sudah bahas dengan Danantara, Pak Rosan akan mengeluarkan atau menyediakan dana untuk membeli gula petani,” kata Amran saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (21/8/2025).
Anggaran jumbo tersebut diharapkan cukup untuk mengatasi penumpukan gula dan menjaga harga tetap stabil di tingkat petani. “Rencana kita keluarin pertama itu anggaran Rp1,5 triliun, saya kira cukup,” tuturnya.
Nantinya, ungkap dia, pembelian gula petani akan dilakukan melalui BUMN pangan ID Food, sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk menjadi off-taker dan melindungi petani tebu. “Rencananya kita ID Food,” ungkap dia.
Namun, saat ditanya lebih lanjut kapan ID Food akan mulai melakukan pembelian, Amran irit bicara. “Doakan secepatnya,” imbuhnya.
Dia juga mengakui stok gula petani saat ini melimpah. Namun, pemerintah akan menjadi off-taker membeli gula petani. “Alhamdulillah stok kita banyak. Tetapi kita bagaimana membantu petani, membeli menjadi off-taker pemerintah,” tandasnya.