Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akses Bandara Butuh Infrastruktur Transportasi Pendukung

Konektivitas bandara nasional yang baik belum diikuti oleh infrastruktur transportasi lainnya.
Kereta api bandara memasuki Stasiun Sudirman Baru, di Jakarta, Selasa (26/12/2017)./Bisnis-Endang Muchtar
Kereta api bandara memasuki Stasiun Sudirman Baru, di Jakarta, Selasa (26/12/2017)./Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - Supply Chain Indonesia (SCI) menilai infrastruktur transportasi di Indonesia masih kalah dari negara lainnya di regional Asean kendati konektivitas bandara dinilai cukup baik.

Berdasarkan The Global Competitiveness Report 2019 yang dikeluarkan oleh World Economic Forum, Indonesia mengalami kenaikan skor infrastruktur walaupun peringkatnya turun dari tahun sebelumnya. Pada 2018, Indonesia memperoleh skor 66,8 dan peringkat ke-71 dari 140 negara. Pada 2019, Indonesia mencapai skor 67,7 dan berada pada urutan ke-72 dari 141 negara.

"Berdasarkan data pada laporan tersebut, konektivitas bandara Indonesia sangat bagus. Konektivitas bandara Indonesia berada pada peringkat 5 dari 141 negara dengan skor 100, sama dengan tahun sebelumnya," kata Chairman Supply Chain Indonesia Setijadi, Minggu (16/2/2020).

Dia menuturkan skor dan peringkat konektivitas bandara Indonesia ini tertinggi di antara negara-negara Asean. Sementara itu, efisiensi pelayanan transportasi udara Indonesia 2019 menduduki peringkat ke-56, turun dari peringkat ke-49 pada 2018.

Menurutnya, konektivitas bandara nasional yang baik belum diikuti oleh infrastruktur transportasi lainnya. Secara umum, infrastruktur Indonesia mengalami peningkatan skor dalam beberapa kategori.

Namun, imbuhnya, peningkatan skor tersebut juga dicapai oleh delapan negara ASEAN lainnya. Dalam kategori konektivitas jalan, misalnya, Indonesia masih berada di bawah Thailand, Brunei Darussalam, Vietnam, dan Kamboja.

Setijadi menuturkan dalam kategori kualitas jalan, Indonesia masih berada di bawah Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Thailand. Namun, lebih unggul dibandingkan Filipina, Laos, Kamboja, dan Vietnam.

Peringkat infrastruktur Indonesia di antara negara-negara ASEAN masih di bawah Singapura (peringkat 1), Malaysia (35), Brunei Darussalam (58), dan Thailand (71). Peringkat Indonesia lebih baik daripada Vietnam (peringkat 77), Laos (93), Filipina (96), dan Kamboja (106).

Menurutnya, diantara berbagai konektivitas bandara di Indonesia, ada satu bentuk pelayanan yang masih kalah dari negara lain. Contohnya, Bandara Changi International Singapura dan Bandara Internasional Kuala Lumpur yang dapat melakukan lapor diri (check-in) sejak berada di stasiun kereta bandara.

Pelayanan yang memudahkan penumpang tersebut belum dapat dilakukan di kereta bandara manapun di Indonesia. Pembangunan infrastruktur perlu terus dilakukan dalam upaya peningkatan konektivitas nasional dan pelayanan fasilitas transportasi.

"SCI merekomendasikan perencanaan pembangunan dan pelayanan terhadap fasilitas infrastruktur secara terintegrasi, baik antar moda transportasi maupun antar wilayah, sehingga lebih menjamin efektivitas pemanfaatannya," jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper