Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Frekuensi Penerbangan di Halim Perdana Kusuma Akan Dikurangi

Sebanyak 12 frekuensi penerbangan dari dan menuju Bandara Halim Perdana Kusuma akan dikurangi mulai Maret 2020.
Penumpang maskapai Citilink dengan rute Silangit-Halim Perdanakusuma Jakarta bergegas memasuki pesawat di Bandara Internasional Silangit, Tapanuli Utara, Sumut, Senin (11/12)./ANTARA-Andika Wahyu
Penumpang maskapai Citilink dengan rute Silangit-Halim Perdanakusuma Jakarta bergegas memasuki pesawat di Bandara Internasional Silangit, Tapanuli Utara, Sumut, Senin (11/12)./ANTARA-Andika Wahyu

Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura II akan mulai mengurangi sebanyak 12 frekuensi penerbangan dari dan menuju Bandara Halim Perdana Kusuma paling cepat pada Maret tahun ini.

Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin menyatakan frekuensi penerbangan tersebut mayoritas  dilayani oleh maskapai Batik Air dan Citilink.

"Paling cepat Maret, awal dari summer season, karena harus per musim," katanya, Selasa (11/2/2020).

Saat ini, menurutnya, bandara berkode  HLP tersebut melayani 160 penerbangan per harinya. Dia mengklaim dua belas penerbangan yang dialihkan dari HLP pun tergolong kecil dibandingkan dengan total jumlah penerbangan.

Awaluddin menuturkan alasan pengurangan frekuensi penerbangan tersebut lantaran mulai padatnya frekuensi penerbangan di bandara yang terletak di Jakarta Timur itu. Terlebih, lanjutnya, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pengelola bandara tersebut harus  mempertimbangkan aspek 3 S yakni safety, security, dan services.

Dia mengatakan, manajemen,  saat ini tengah berkonsolidasi dan meminta izin kepada maskapai yang bersangkutan.

"Jangan sampai kemudian banyak faktor yang diharapkan maskapai dan penumpangnya itu tidak terpenuhi maksimal dalam aspek safety, dalam hal security dalam aspek services," tekannya.

Dia mencontohkan peristiwa banjir yang merendam landasan pacu halim tentunya berdampak kepada drop-nya layanan penerbangan. Faktor tingginya resiko, tekannya, menjadi hal utama yang perlu diantisipasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper