Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Jalan Tol Pekanbaru-Dumai, Hutama Karya Siap Bangun Kawasan Industri

Corporate Secretary Hutama Karya Muhammad Fauzan mengatakan kawasan industri diproyeksi mendatangkan bangkitan lalu lintas di jalan tol Pekanbaru-Dumai dalam jangka panjang. 
Kepala Perwakilan Bisnis Indonesia Pekanbaru Irsad Sati (dari kiri), Sekretaris Perusahaan PT Hutama Karya (Persero) Muhammad Fauzan, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Riau M. Taufiq, Ketua Apindo Riau Wijatmoko Rah Trisno, Wapimred Bisnis Indonesia Chamdan Purwoko, dan ekonom Universitas Riau (Unri) Any Widayatsati berbincang bersama di sela-sela diskusi mengenai proyek jalan tol ruas Pekanbaru-Dumai, Kamis (28/11/2019)
Kepala Perwakilan Bisnis Indonesia Pekanbaru Irsad Sati (dari kiri), Sekretaris Perusahaan PT Hutama Karya (Persero) Muhammad Fauzan, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Riau M. Taufiq, Ketua Apindo Riau Wijatmoko Rah Trisno, Wapimred Bisnis Indonesia Chamdan Purwoko, dan ekonom Universitas Riau (Unri) Any Widayatsati berbincang bersama di sela-sela diskusi mengenai proyek jalan tol ruas Pekanbaru-Dumai, Kamis (28/11/2019)

Bisnis.com, PEKANBARU - PT Hutama Karya (Persero) berencana mengembangkan kawasan industri di koridor jalan tol Pekanbaru-Dumai sebagai bagian dari upaya pengembangan bisnis jalan tol.

Corporate Secretary Hutama Karya Muhammad Fauzan mengatakan kawasan industri diproyeksi mendatangkan bangkitan lalu lintas di jalan tol Pekanbaru-Dumai dalam jangka panjang. 

Dia menjelaskan lalu lintas harian di jalan tol Pekanbaru-Dumai diproyeksi hanya mencapai 7.000 unit kendaraan atau jauh di level ideal sebanyak 25.000 unit kendaraan.

Oleh karena itu, imbuhnya, arus lalu lintas baru harus diciptakan agar jalan tol Pekanbaru-Dumai sepanjang 131 kilometer bisa semakin ramai.

"Kami harus membangkitkan traffic. Oleh karena itu harus menguasai lahan karena once jalan tol ini jalan, ada lahan yang bisa dikembangkan buat apa saja," ujarnya selepas acara diskusi terkait jalan tol Trans Sumatra di Pekanbaru, Kamis (28/11/2019).

Saat ini, Fauzan menuturkan Hutama Karya sudah membentuk tim internal yang akan menginventarisasi lokasi lahan yang berpotensi untuk dikembangkan. Dia menyebutkan, perseroan membutuhkan lahan di kisaran 300 hektare sampai dengan 800 hektare untuk pengembangan kawasan industri.

Sejauh ini, Hutama Karya belum menentukan lokasi yang bakal disulap menjadi kawasan industri. Menurut Fauzan, pihaknya bakal menyesuaikan rencana pengembangan kawasan dengan rencana tata ruang wilayah yang ada di daerah.

Dia menyebut, Hutama Karya membuka peluang kerja sama kepada pemerintah daerah, BUMN, maupun kalangan swasta untuk mengembangkan lahan yang berada di sekitar jalan tol Pekanbaru-Dumai. Sebelumnya, pola kerja sama pengembangan lahan sudah disepakati di Lampung.

Di Lampung, Hutama Karya menjalin kerja sama pengembangan kawasan industri dan kawasan pariwisata dengan Pemerintah Provinsi Lampung menyusul pengoperasian jalan tol Bakauheni-Terbanggi Besar.

Selain itu, Hutama Karya juga menggandeng PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), PT Pelabuhan Indonesia II (Persero), dan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau ITDC.

Di sisi lain, Hutama Karya mengestimasi sebagian kecil jalan tol Pekanbaru-Dumai bisa digunakan pada akhir 2019. Fauzan menyebut pihaknya siap membuka jalan tol sepanjang 12,5 kilometer di seksi 1 dan seksi 2.

Dia menerangkan, kepastian pembukaan sebagian kecil jalan tol Pekanbaru-Dumai itu akan tergantung hasil uji lain fungsi yang akan digelar setelah konstruksi rampung.

Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), panjang seksi 1 (Pekanbaru-Minas) mencapai 9,5 kilometer sedangkan seksi 2 (Minas-Petahapan) 24,1 kilometer.

Penyelesaian konstruksi seksi 2 terbilang menantang karena ada segmen sepanjang 7 kilometer yang lahannya baru bebas di pertengahan 2019.

Berdasarkan pantauan Tim Jelajah Infrastruktur Sumatra 2019, Jumat (22/11), kontur lahan di segmen tersebut bergelombang dengan elevasi sekitar 20 meter. Di samping itu, Hutama Karya juga perlu memindahkan jaringan pipa migas milik PT Chevron Pacific Indonesia yang bersinggungan dengan trase jalan tol.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Hendra Wibawa
Sumber : Jelajah Sumatra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper