Bisnis.com, JAKARTA — Pada kuartal keempat tahun ini, Gapuraprima Group berupaya untuk mengejar target penjualan 2019 sebesar Rp600 miliar.
Presiden Direktur Gapuraprima Group Arvin F. Iskandar mengatakan bahwa kondisi pasar properti hingga kuartal ketiga 2019 masih cukup menantang. Meskipun demikian, pihaknya masih terus berupaya mengejar target penjualan pada sisa kuartal tahun ini.
“Kami masih terus berusaha mengejar [target penjualan] sebesar Rp600 miliar sampai dengan akhir tahun ini,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (6/10/2019).
Arvin mengungkapkan bahwa dari target penjualan Rp600 miliar, hingga kuartal ketiga 2019, realisasi untuk target penjualan properti high rise (bangunan tinggi) mencapai 60 persen dari target, sedangkan penjualan rumah tapak (landed residential) telah mencapai 90 persen dari target yang ditetapkan.
Dia mengatakan bahwa realisasi yang cukup baik berasal dari penjualan rumah tapak karena permintaannya dari pasar memang masih cukup besar, khususnya dari segmen menengah, dan menengah bawah.
Ke depannya, dia memprediksi permintaan dari segmen menengah dan menengah bawah masih akan tetap tinggi karena didorong oleh meningkatnya keasadaran rumah sebagai kebutuhan utama untuk tempat tinggal.
Baca Juga
Menurut Alvin, produk rumah tapak dengan kisaran harga di bawah Rp800 juta diprediksi masih menjadi pilihan utama dari segmen menengah dan menengah bawah.
Untuk memenuhi permintaan pasar, Gapuraprima Group memiliki beberapa proyek pengembangan rumah tapak seperti Bukit Cimanggu City Bogor, Metro Cilegon Banten, Greenleaf Residence Tangerang, dan Spring Garden Bekasi.
“Untuk menyasar target menengah kami membangun residensial dengan luas bangunan dan luas tanah yang bervariasi dengan kisaran harga mulai dari Rp300 juta sampai Rp600 juta,” jelasnya.