Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengundang swasta untuk berpartisipasi dalam pembangunan tanggul laut raksasa di lepas pantai Jakarta.
Staf Ahli Menteri PUPR Firdaus Ali mengatakan bahwa kebutuhan pembiayaan untuk proyek ini hingga tahap paripurna atau ultimate mencapai kisaran Rp500 triliun.
“Desain tanggul akan dibuat lapang dengan lebar 150 meter. Di atas tanggul tersebut bisa digunakan untuk jaringan utilitas seperti jalan tol, jalur kereta api, hingga properti. Luas lahan yang bisa dimanfaatkan di atas tanggul laut mencapai 4.000 hektare,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (29/7/2019).
Pembangunan tanggul laut yang terpadu dengan prasarana lain saat ini dirintis di Semarang, yaitu proyek pembangunan jalan tol yang terpadu dengan tanggul laut sepanjang 27 kilometer.
Proyek itu telah mendapatkan pemenang tender, yaitu konsorsium PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk., PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., dan PT Misi Mulia Metrical.
Firdaus menyebutkan bahwa proyek jalan tol Semarang—Demak yang terpadu dengan pembangunan tanggul laut bisa menjadi rujukan dalam pembangunan tanggul laut lepas pantai di Jakarta.
Baca Juga
Dia menilai bahwa masalah yang menimpa Jakarta dengan Semarang serupa, yakni penurunan muka air tanah dan kenaikan muka air laut di pesisir. "Namun, Jakarta size-nya tentu lebih besar. Kami perkirakan bisa mencapai Rp500 triliun."
Secara umum, tanggul laut lepas pantai akan dibangun di Teluk Jakarta sepanjang 35 kilometer, membentang dari ujung Barat hingga ujung Timur.
Firdaus meyebutkan bahwa waktu pembangunan tanggul akan bergantung pada ketersediaan dana, kondisi di lapangan, dan kerja sama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan investor.