Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AHY: Pembangunan Megaproyek Giant Sea Wall Utamakan Skema KPBU

AHY menegaskan megaproyek Giant Sea Wall akan menggunakan skema KPBU, dengan Badan Otorita Pantura Jawa mengawasi, mendukung agenda Prabowo.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo saat meninjau Jalan Tol Solo - Yogyakarta, Selasa (17/12/2024)./Bisnis-Alifian Asmaaysi
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo saat meninjau Jalan Tol Solo - Yogyakarta, Selasa (17/12/2024)./Bisnis-Alifian Asmaaysi

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyoroti pembentukan Badan Otorita Pengelola Pantura Jawa yang akan mengawal pembangunan Giant Sea Wall atau tanggul laut raksasa.

Dia menyebut Kemenko Infrastruktur akan menjadi bagian integral dalam pengarahannya. “Kami akan memberikan masukan sekaligus bekerja sama dengan Badan Otorita untuk menjalankan langkah konkret dalam perlindungan pesisir Jawa,” kata AHY di kompleks Istana Kepresidenan, Senin (25/8/2025). 

Terkait pembiayaan megaproyek Giant Sea Wall, AHY menyebutkan akan ditempuh skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).

“Tentunya kombinasi, kerjasama pemerintah-badan usaha adalah yang terbaik. Persentasenya seperti apa tentu akan kita bicarakan lebih lanjut,” ujarnya.

Untuk diketahui, Presiden Prabowo Subianto melantik Didit Herdiawan Ashaf sebagai Kepala Badan Otorita Pengelola Pantura Jawa (Pantura) Jawa. Prabowo juga melantik Darwin Trisna Djajawinata dan Suhajar Dyantoro sebagai Wakil Kepala Badan Otorita Pengelola Pantai Utara Jawa.

Pelantikan pejabat Badan Otorita Pantura Jawa ini mengacu pada Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 76P Tahun 2025. Badan ini diproyeksikan menjadi lembaga khusus yang mengoordinasikan pembangunan tanggul laut raksasa di sepanjang pantai utara Jawa.

Selain itu, AHY menyinggung proyek konektivitas nasional termasuk rencana pembangunan kereta cepat. Dia menegaskan perlunya kajian lebih matang sebelum pemerintah memutuskan arah kebijakan.

“Masih ada beberapa konsiderasi yang harus dipahami terlebih dahulu sebelum kita menentukan langkah berikutnya. Semua kemungkinan masih terbuka,” tuturnya.

Dia menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur memiliki peran vital dalam mendukung agenda prioritas Presiden Prabowo Subianto, khususnya terkait swasembada pangan dan penguatan ekonomi daerah. 

Usai mengikuti rapat terbatas dengan Presiden di Istana, Sabtu (23/8/2025), AHY menyampaikan bahwa meski infrastruktur tidak dibahas secara khusus, ia menekankan dukungan infrastruktur mutlak diperlukan. 

“Misalnya untuk swasembada pangan, perlu diperkuat pembangunan dan perbaikan irigasi di berbagai daerah. Jalan-jalan daerah juga harus ditingkatkan agar distribusi logistik dan produksi pertanian lebih cepat sampai ke pasar,” pungkas AHY.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro