Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator (Menko) bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkap pihaknya akan menjadi Dewan Pengarah Badan Otorita Pengelola Pantai Utara Jawa.
AHY menegaskan, dirinya juga telah melakukan koordinasi dengan Didit Herdiawan Ashaf yang resmi ditunjuk menjadi Kepala Otorita Pantura pada hari ini, Senin (25/8/2025).
"Saya sebagai Dewan Pengarahnya. Tentu ini dengan adanya Badan Otorita Pengelola Pantura Jawa ini bagus sekali. Karena saya sendiri sudah berkomunikasi intensif dengan Laksamana Didit yang diangkat hari ini oleh Pak Presiden sebagai Kepala Badan Otorita Tanggul Laut Jawa," kata Didit saat ditemui di Balai Kartini, Senin (25/8/2025).
AHY mengaku menyambut baik keputusan tersebut lantaran koordinasi rencana pembangunan Tanggul Laut atau Giant Sea Wall akan lebih terkoordinasi.
"Adanya Badan Otorita itu bagus sekali menurut saya. Justru saya bisa lebih fokus untuk menggerakkan berbagai stakeholders lainnya," tegasnya.
Untuk diketahui, Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Didit Herdiawan Ashaf menjadi Kepala Otorita Pengelola Pantura di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (25/8/2025).
Baca Juga
Sebagai informasi, Didit Herdiawan Ashaf adalah tokoh militer Indonesia dan pernah menjadi Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia sejak tanggal 21 Oktober 2024 dalam Kabinet Merah Putih. Didit merupakan putra daerah Sulawesi Selatan yang berasal dari Bulukumba.
Pelantikan Didit yang juga merupakan Wakil Menteri (Wamen) KKP ini menandai langkah strategis pemerintah dalam memperkuat tata kelola wilayah pesisir utara Jawa.
Dukung Rencana Prabowo Bangun Giant Sea Wall Sepanjang Pantura
Dalam laporannya, Badan Otorita Pengelola Pantai Utara Jawa akan menjadi eksekutor Pengembangan Giant Sea Wall yang direncanakan membentang di Sepanjang pesisir utara Jawa dari Banten hingga Gresik.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengungkap kalkulasi pembangunan tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall di sepanjang pantai utara Jawa bakal tembus hingga US$80 miliar atau sekitar Rp1.297 triliun (asumsi kurs: Rp16.219).
Prabowo menjelaskan bahwa proyek tersebut bakal membentang sepanjang 500 kilometer (Km) dari Banten hingga Gresik.
“Proyek ini menyangkut jarak yang tidak pendek, kalau tak salah 500 Km, dari Banten sampai Jawa Timur ke Gresik dan perkiraan biaya yang dibutuhkan US$80 miliar,” jelasnya dalam acara puncak International Conference of Infrastructure (ICI) 2025, Kamis (12/6/2025).
Sejalan dengan hal itu, Prabowo berencana untuk membentuk badan otorita khusus yang bakal menangani pelaksanaan pembangunan Giant Sea Wall.
Terlebih, dia memperkirakan bahwa pembangunan GSW bakal memakan waktu mencapai 15 tahun hingga 20 tahun.
"Kita akan segara mulai itu, saya sudah perintah satu tim untuk road show keliling dan dalam waktu dekat saya akan bangun Badan Otorita Tanggul Laut Pantai Utara Jawa,” pungkasnya.