Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat menargetkan pembangunan tanggul laut raksasa lepas pantai Jakarta bisa dimulai pada 2021 setelah penyusunan masterplan rampung disusun.
Pembangunan tanggul yang menjadi bagian dari Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara (PTPIN) ini ditaksir menelan biaya hingga Rp500 triliun.
Staf Ahli Menteri PUPR Firdaus Ali mengatakan bahwa pembangunan tanggul laut raksasa atau dikenal dengan sebutan giant sea wall merupakan upaya jangka panjang dalam mengatasi penurunan muka tanah dan kenaikan muka air laut di pesisir Jakarta.
Sementara itu, upaya jangka pendek telah dilakukan dengan membangun tanggul di bibir pantai sepanjang 20,10 kilometer.
Firdaus menjelaskan bahwa pembangunan tanggul laut lepas pantai akan menjadi tahap kedua dari PTPIN.
Indonesia, Korea selatan, dan Belanda tengah menyusun draf konsep yang akan menjadi masterplan pembangunan tanggul. Penyusunan masterplan didasarkan pada kesepakatan kerja sama yang ditandatangani di New York dan Seoul pada akhir Juni 2019.
Baca Juga
Dia menuturkan bahwa saat ini konsep desain dan simulasi pembiayaan tengah dirumuskan. Masterplan juga nantinya mencakup aspek kajian masalah sosial dan lingkungan di samping kajian teknis.
"[Masterplan] kami akan selesaikan dalam 1 tahun—2 tahun sehingga kalau semuanya smooth, 2021—2022 sudah bisa kami mulai [konstruksinya]," kata Firdaus kepada Bisnis, Senin (29/7/2019).
Secara umum, tanggul laut lepas pantai akan dibangun di Teluk Jakarta sepanjang 35 kilometer, membentang dari ujung Barat hingga ujung Timur.
Firdaus meyebutkan bahwa waktu pembangunan tanggul akan bergantung pada ketersediaan dana, kondisi di lapangan, dan kerja sama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan investor.