Bisnis.com, JAKARTA – Pertumbuhan populasi masyarakat kota besar yang sangat pesar membuat pengembang dan pemerintah tiap negara harus memutar otak agar bisa menampung seluruh populasi yang ada, salah satunya dengan melakukan pengembangan di atas jalur kereta.
Lembaga riset global Jones Lang Lasalle (JLL) menyebutkan bahwa saat ini, empat miliar orang di seluruh dunia tinggal di kota besar. Jumlah itu diprediksi bisa terus naik hngga 54 persen pada 2050, menjadi 68 persen populasi global tinggal di perkotaan.
Di kota-kota besar seperti London, pasok rumah terus berkurang, disebabkan olek kurangnya lahan yang tersedia untuk pembangunan. Namun, masih ada sejumlah besar ruang di atas jalur kereta api terbuka kota yang kurang dimanfaatkan dan dapat digunakan untuk membangun lebih dari 280.000 rumah.
Oleh karenanya, saat ini di London tengah berlangsung pengembangan Tower Bridge untuk membangun jalur kereta api aktif di sekitar rel stasiun di Clapham Junction, Victoria, dan Willesden Junction.
Selain itu, pengembang di Australia juga mulai berfokus mengembangkan properti di ruang atas jalur kereta Sydney dan Melbourne untuk membangun hunian high rise semacam apartemen, taman, bahkan stadion olahraga.
Sementara itu, di New York, proyek Hudson Yards seluas 26 hektare, lengkap dengan 17 juta kaki persegi bangunan, dibangun di atas lebih dari 30 jalur kereta api aktif.
Baca Juga
“Teknologi bangunan modular nantinya akan memungkinkan untuk membangun di atas rel kereta api sambil memastikan keselamatan pekerja di atas dan kereta api yang lewat di bawah memfasilitasi pengembangan ini,” jelas Nick Whitten, Direktur penelitian perumahan JLL dikutip dalam keterangan resmi, Rabu (12/6/2019).
Metode seperti itu juga menjadi makin lazim di Inggris, memungkinkan bangunan perumahan berkualitas tinggi yang juga dapat dibangun lebih cepat daripada menara bertingkat tradisional yang dibangun.
Namun, salah satu tantangan utama bagi pengembang adalah persepsi publik tentang perumahan yang dibangun langsung di atas rel kereta. Whitten menuturkan bahwa masyarakat mungkin akan menganggap perkembangan ini tidak diinginkan.
“Untuk menjadikannya sebagai pemenuh kebutuhan, aspek seperti solusi teknologi dan desain harus lebih baik dari sebelumnya,” jelasnya.
Selain itu, Whitten percaya bahwa sentralitas stasiun kereta api di kota-kota besar akan membuat prospek perjalanan penghuni menjadi lebih mudah. Di Chongqing, Tiongkok, jalur metro bahkan membentang di tengah-tengah sejumlah hunian apartemen.
Selain membangun perumahan, parkir mobil terbuka juga menjadi peluang pengembangan lain yang kurang dimanfaatkan di daerah perkotaan pusat. JLL menyebutkan, lahan parkir tambahan bisa dibangun di atas jalur kereta sambil mempertahankan ruang parkir di bawah. Perkembangan seperti itu dapat menciptakan sekitar 400.000 rumah di seluruh negeri, dengan 75.000 di London.
Ada begitu banyak ruang di kota besar yang dapat diubah dari penggunaan tunggal menjadi multiguna. Hal itu dapat membuka lebih banyak nilai lahan. Kehidupan perkotaan menjadi lebih padat dan otoritas kota perlu berpikir kreatif tentang penggunaan ruang berlapis dan memaksimalkan potensinya.
“Kami akan melihat perkembangan baru dan proyek regenerasi semakin mencerminkan hal itu,” tutup Whitten.