Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Northacre Incar Pasar Indonesia untuk Proyek The Broadway, London

Pengembang properti asal Inggris yakni Northacre mulai gencar mengincar pasar Asia Tenggara dan Indonesia untuk proyek prestisus mereka di pusat London yakni The Broadway, mengingat pasar kelas atas terus meningkat di kawasan ini.
Konsep proyek The Broadway by Northacre
Konsep proyek The Broadway by Northacre

Bisnis.com, SINGAPURA—Pengembang properti asal Inggris yakni Northacre mulai gencar mengincar pasar Asia Tenggara dan Indonesia untuk proyek prestisus mereka di pusat London yakni The Broadway, mengingat pasar kelas atas terus meningkat di kawasan ini.

Niccolò Barattieri di San Pietro, CEO Northacre, mengatakan bahwa dalam proyek ini, Northacre mengangkat konsep mixed use yang menggabungkan apartemen, ritel, dan perkantoran dalam satu proyek terpadu.

Konsep ini relatif baru di London, tetapi sangat popular dan diminati di Indonesia dan Asia Tenggara. Oleh karena itu, untuk pertama kalinya setelah 25 tahun berdiri, perusahaan ini mulai melakukan pemasaran ke kawasan Asia dan Asia Tenggara.

Northacre mengundang sejumlah jurnalis dari beberapa negara Asia Tenggara untuk memperkenalkan produk kerjasama dengan Abu Dhabi Financial Group tersebut pada Rabu (30/8/2017) di Singapura. Selanjutnya, Northacre akan beralih untuk mempromosikannya di China dan Hong Kong.

“Ini proyek yang berbeda dari yang pernah dikembangkan di London dan ini proyek mixed use. Kami menciptakan sebuah destinasi di sini karena kami tidak saja membangun tempat tinggal, tetapi juga gaya hidup di lokasi yang luar biasa,” katanya kepada Bisnis di Singapura, Rabu (30/8/2017).

Proyek ini terletak di bekas markas besar kepolisian New Schotland Yard di Westminster, London, yang sebelumnya telah dirubuhkan. Proyek ini dikembangkan di atas lahan seluas 6.961 meter persegi atau 1,72 acre oleh arsitek Squire & Partners.

Proyek ini dikembangkan secara kontemporer dengan desain klasik sebagai penghormatan terhadap bangunan bersejarah yang terletak di dekatnya. Beberapa situs terkenal di dekatnya yakni Big Ben dan House of Parliament, Westminster Abbey dan St. James’ Park, Buckingham Palace, Green Park, The South Bank and The City, dan Victoria.

Niccolò mengatakan, karakter pembeli properti di Inggris sekarang mulai beralih tidak lagi semata mencari hunian, tetapi juga nilai, kualitas, dan warisan budaya dalam satu properti. Tren yang sama menurutnya berkembang pula di Asia di kalangan masyarakat kelas atas yang tumbuh pesat.

Proyek ini dikembangkan dengan konsep mixed use, tetapi tidak sampai menghilangkan rasa privasi yang sangat dituntut oleh pasar kelas atas di London. Caranya dengan memisahkan akses menuju ritel dan kantor dari akses menuju apartemen.

Secara struktur bangunan, proyek ini terlihat seperti berlian yang menjulang. Proyek ini teridiri atas dua blok berbentuk segitiga dan dibelah oleh jalan yang luas. Tiap blok terdiri atas area ritel di lantai dasar dan area kantor di tiga lantai di atasnya. Selanjutnya, di atasnya berdiri tiga menara apartemen dengan bentuk trapesium dalam banyak variasi menyerupai berlian.

Dengan demikian, total ada enam apartemen di kedua blok tersebut dengan dinding kaca berdesain unik heksagonal terinspirasi dari berlian-berlian ternama dunia seperti Paragon, Sancy, dan Cullinan, dan tanpa balkon.

Niccolò beralasan, adanya balkon cenderung membuat apartemen terlihat berantakan karena pemilik unit cenderung menaruh banyak hal di balkon dan mengurangi nilai estetis bangunan bila dilihat dari luar.

Dengan seluruh dinding luar apartemen dari kaca, Northacre memungkinkan pembeli apartemen untuk menikmati pemandangan kota London yang ikonik secara lebih leluasa dan memperoleh pencahayaan yang berlimpah untuk seluruh ruangan.

Proyek yang ditargetkan rampung seluruhnya pada 2021 mendatang ini berada di jantung kawasan paling bersejarah di London dengan pemandangan yang tak tertandingi sebab dikelilingi banyak situs bersejarah.

Proyek ini mencakup 285 unit apartemen dengan tipe unit satu kamar tidur hingga lima kamar tidur. Tiap unit memiliki luas yang bervariasi, mulai dari 55 m2 hingga 370 m2. Sementara itu, area ritelnya mencapai 2.300 m2, sementara area kantor mencapai 11.000 m2.

Tiap unit dipasarkan mulai harga £1,56 juta (sekitar Rp26,8 miliar) hingga £20 juta (sekitar Rp343,6 miliar). Menurutnya, harga yang terlihat sangat tinggi tersebut telah terdiskon setidaknya 30% akibat turunnya nilai tukar poundsterling terhadap dollar Amerika Serikat dalam tiga tahun terakhir.

Lagi pula, dengan lokasinya yang unggul, proyek ini dihargai dengan harga yang cukup bersaing dengan properti lain di dekatnya. Proyek ini juga dilengkapi sejumlah fasilitas elegan, termasuk kolam renang, gym dan studio pelatihan pribadi, ruang perawatan, ruang permainan yang canggih dan luas, ruang pertemuan, dan tempat parkir yang luas.

“Kami menanti-nantikan untuk menciptakan lingkungan bergengsi lainnya di London; suatu pusat baru yang ramai untuk suatu area, yang telah lama kurang dihargai meskipun lokasinya, pemandangannya dan transportasinya tak tertandingi,” kata Niccolò.

Warga The Broadway akan memperoleh manfaat dari berbagai institusi pendidikan kelas dunia. Westminster School, sekolah independen yang terletak di sebelah Westminster Abbey yang ikonis, telah mencetak banyak murid yang berhasil diterima di Universitas Oxford dan Cambridge,

Sementara itu, University College London dan Imperial College London yang berdekatan ini menempati peringkat 10 besar universitas di seluruh dunia.

Northacre sendiri merupakan perusahaan properti ternama di London dengan pengalaman membangun 630 properti di London dalam 25 tahun belakangan dengan nilai lebih dari £1,25 miliar. Perusahaan ini memiliki spesialisasi membangun ulang properti peninggalan masa lalu dalam konsep modern, tetapi tetap setia pada warisan karakternya.

Niccolò mengatakan, pihaknya terbuka bila ada tawaran kerja sama dari pengembang Indonesia untuk proyek properti di Indonesia.

“Kalau kamu memperkenalkan kami dengan pengembang Indonesia, kami akan datang dan menawarkan kerja sama. Kami bullish dengan Indonesia,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper