Bisnis.com, PANGKALPINANG - PT Angkasa Pura II (persero) tancap gas pengembangan terminal tahap I Bandara Depati Amir, Pangkalpinang, menjadi berkapasitas 3 juta penumpang per tahun dengan nilai investasi Rp311 miliar.
Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Direktur Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin setelah mendampingi Presiden RI Joko Widodo dalam peresmian Terminal Bandara Depati Amir, Pangkalpinang, Kamis (14/3/2019).
Bangunan yang diresmikan Presiden tersebut sudah selesai dibangun sejak 2017. Total biaya yang dihabiskan untuk membangun proyek tersebut yakni Rp326,5 miliar.
Awaluddin menyebut, saat ini pihaknya sudah meneruskan pembangunan terminal bandara tersebut mengingat kapasitasnya yang hanya 1,5 juta penumpang per tahun lebih rendah dari jumlah penumpang setiap tahunnya yang melebihi 2 juta penumpang.
"[Pembangunan tahap I] ini yang sudah kami kontrakkan kapasitasnya naik dari 1,5 juta menjadi 3 juta ini, itu Wijaya Karya pemborongnya, kontraktornya. Itu untuk nilai proyek Rp311 miliar," ungkapnya.
SELESAI MEDIO 2020
Dia melanjutkan bahwa pembangunan terminal baru tersebut berada di sisi selatan dan sedang menyiapkan fondasi awal. Rencananya, pengembangan tahap I terminal baru itu akan selesai pada Juni atau Juli 2020.
Pembangunan tahap lanjutan akan memperluas area terminal dari 12.170 meter persegi (m2 )menjadi 30.104 (m2). Selain itu, akan ada penambahan panjang landasan pacu menjadi 2.600 x 45 m dari yang ada saat sepanjang 2.250 x 45 m.
Pada pembangunan tahap dua, luas terminal akan ditingkatkan menjadi 48.038 m2 dengan kapasitas mencapai 5 juta penumpang per tahun. Luas lahan parkir pesawat atau apron juga meningkat menjadi 58.892 m2 atau dapat menampung parkir 11 pesawat dari yang saat ini mampu menampung parkir 9 pesawat.
"Itu kita tuntaskan dulu untuk yang tiga juta, itukan selesainya baru pertengahan tahun depan sekitar Juni-Juli 2020, situasi trafik pasti dinamis juga. Luas lahan itu sebenarnya luas sekali hingga 304 hektare (ha), jadi kalau isu lahan saya rasa tidak ada di sini," tuturnya.
Dia menjelaskan saat ini pergerakan keluar masuk pesawat sehari mencapai 48 kali dengan adanya 24 pesawat, 6 maskapai dan 7 destinasi.
"Pergerakan penumpang 6.000--8.000 per hari karena perubahannya dinamis, jadi kalau kita lihat dengan kondisi itu, kita masih optimistislah," jelasnya.