Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kawasan Pariwisata Diresmikan, AP II Harap Penumpang di Pangkal Pinang Naik

PT Angkasa Pura II (Persero) targetkan pertumbuhan penumpang di Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang, dekati 10% mengikuti potensi pariwisata dan fasilitas bandara yang meningkat.
Bandar Udara Depati Amir, Pangkalpinang, Bangka Belitung./Bisnis-Istimewa
Bandar Udara Depati Amir, Pangkalpinang, Bangka Belitung./Bisnis-Istimewa

Bisnis.com, PANGKALPINANG -- PT Angkasa Pura II (Persero) targetkan pertumbuhan penumpang di Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang, dekati 10% mengikuti potensi pariwisata dan fasilitas bandara yang meningkat.

Presiden Direktur Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin menuturkan pergerakan penumpang memiliki potensi tumbuh lebih tinggi di Bandara yang baru diresmikan Terminal barunya oleh Presiden Joko Widodo tersebut.

"Jika 3-4 tahun ini diagregasi pakai model regresi jadinya 9-10 persen, kita masih berharap bergerak tumbuh [pergerakan penumpang] sejalan dengan fasilitas bandara kemudian destinasi berkembang, destinasi utama di sini itu kan wisata," ungkapnya di sela-sela Peresmian Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Kalayang dan Terminal Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang, Kamis (14/3/2019).

Dia banyak berharap pertumbuhan penumpang akan ditopang oleh keberadaan KEK Pariwisata tersebut. Dengan demikian, upaya peningkatan aktivitas penumpang didukung dari sisi ketersediaan pariwisata di sana.

"Investor sudah masuk, aksesibilitas tanggung jawab kita, lalu lintas ke bangka kan paling optimal udara, karena di pulau, akses udara jadi prioritas," terangnya.

Dia melihat, konsep pertumbuhan penumpang saat ini telah bergeser dari konsep adanya potensi penumpang baru rute baru menjadi diciptakannya rute baru karena ada pariwisata baru ada potensi penumpang. 

Awaluddin mengungkapkan saat ini Bandara Pangkal Pinang belum dapat menjadi bandara Internasional. 

"Kita lihat karena itu tak bisa diputuskan satu pihak, tidak bisa bandara yang mengusulkan, tidak bisa hanya Kemenhub, atau tak bisa hanya Pemda atau stakeholder, [kebijakan bandara internasional] merupakan sinkronisasi berbagai kebijakan," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper