Bisnis.com, JAKARTA – Seiring dengan perkembangan zaman, funitur produksi lokal yang bergaya tradisional kurang diminati oleh pengguna seperti pemilik hunian, ruang kantor, atau ritel. Namun, dengan mengikuti gaya moderen, furnitur produksi lokal bisa kembali diminati dan menjadi tren.
Creative Director Urban Quarter Adelaide Chintara mengatakan bahwa furnitur lokal dinilai kurang diminati oleh pembeli furnitur di Indonesia. Pihaknya kemudian berinovasi agar memacu produsen lokal untuk memproduksi furnitur bergaya moderen.
“Kami mencoba menciptakan peluang bagi produsen lokal supaya lebih diminati dengan memproduksi furnitur maupun pernak-pernik hiasan untuk hunian ataupun ruang kantor denga berbagai konsep seperti moderen, mid century, scandinavian, hingga minimalis,” ujarnya kepada Bisnis usai acara Media Gathering di Jakarta, Selasa (29/1).
Adelaide mengatakan, dengan menggunakan konsep-konsep tersebut, produk yang bergaya kekinian bisa menjadi tren karena bisa memenuhi kebutuhan masyarakat urban di Indonesia saat ini yang cederung mementingkan estetika ketika membeli furnitur.
Selain dari segi desain, harga yang lebih murah akan membuat furnitur produksi lokal akan makin diminati, terutama oleh milenial yang berjiwa muda berpenghasilan menengah.
“Harga produk lokal cenderung lebih terjangkau dengan desain produk berstandar internasional yang moderen dan sleek sehingga sekarang produk lokal tidak kalah dengan produk furnitur dari luar negeri,” imbuhnya.
Baca Juga
Selebritis Gisella Anastasia juga menuturkan sebagai konsumen bahwa dirinya kini makin cocok dengan produk furnitur lokal.
“Produk-produk lokal sekarang, seperti yang ada di Urban Quarter sudah bisa memenuhi kebutuhan akan furnitur yang bergaya moderen, simpel, tapi tetap lokal. Ini jadi angin segar bagi para pencari furnitur yang seperti itu,” ungkapnya.