Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik mencatat sektor transportasi dan pergudangan mengalami pertumbuhan berdasarkan lapangan usaha sebesar 5,64% secara tahunan pada kuartal III/2018.
Kendati positif, angka tersebut sebenarnya melambat dibandingkan pertumbuhan periode yang sama tahun lalu sebesar 8,27% (yoy), dan terbilang rendah dibandingkan dengan kuartal II/2018 sebesar 8,59%.
Dari sisi kontribusi sektor transportasi dan pergudangan terhadap produk domestik juga terdapat penurunan dari 5,58% pada kuartal III/2017 menjadi 5,27% pada kuartal III/2018. Adapun pertumbuhan ekonomi secara tahunan pada kuartal III/2018 tercatat 5,17%, lebih rendah dibandingkan posisi pada kuartal II/2018 sebesar 5,27%.
Kendati demikian, pelaku usaha menyatakan bisnis pergudangan masih tetap prospektif di tengah pertumbuhan ekonomi yang melambat.
Direktur PT Dunia Express Trasindo Jimmy Ruslim menyatakan okupansi pergudangan tetap membaik dan tumbuh positif.
Dia menyatakan permintaan gudang terus tumbuh didorong oleh perkembangan industri e-commerce. Ini dilihat dari sejumlah konsumennya yang berasal dari para pelaku usaha tersebut, di samping konsumen lain seperti dari Food and Beverages (F&B) dan alumunium ingot.
Baca Juga
Penyedia jasa logistik BUMN, Bhanda Ghara Reksa, juga menyatakan hal serupa. Direktur Keuangan, SDM dan Umum BGR Mohammad Affan mengatakan jasa pergudangan tumbuh membaik pada masa kuartal III/2018.
Sayangnya, dia tidak menyebut berapa besar kontribusi bisnis pergudangan terhadap pertumbuhan perseroan. Secara umum, pertumbuhan bisnis logistik BGR pada kuartal III/2018 yang didalamnya mencakup pergudangan tumbuh 8,4% (yoy).
"Karena pergudangan itu bagian atau supporting dari kegiatan logistik secara keseluruhan. Ke depan, harapan kami prestasi di triwulan IV/2018 nanti bisa lebih baik lagi," katanya, Selasa (6/11/2018).