Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan bakal menambah rute angkutan ternak mulai 2018 sejalan dengan penyelesaian kapal ternak yang kini dalam tahap konstruksi. Salah satu daerah yang disasar kapal angkutan ternak adalah Bima, Nusa Tenggara Barat.
Plt. Dirjen Perhubungan Laut Bay M. Hasani mengatakan saat ini angkutan ternak baru dilayani kapal KM Camara Nusantara yang berlayar dari Jakarta ke Kupang dua kali dalam sebulan. Dia menambahkan, tahun depan Kemenhub bakal kedatangan lima kapal baru yang bisa digunakan untuk mengangkut ternak dari daerah lain.
"Kami akan tempatkan di Bima tahun depan karena di sana memang perlu [angkutan ternak]. Yang ada sekarang kan tidak hewani sehingga bobotnya juga malah turun sampai 17% karena hewannya stress,"ujar Bay kepada Bisnis.com, Rabu (27/9/2017).
Baca Juga
Dia menggambarkan, sapi yang diangkut menggunakan kapal pelayaran rakyat tidak memperhatikan prinsip kesejahteraan hewan. Prinsip itu mencakup hewan harus terbebas dari rasa lapar dan haus. Selain itu hewan juga harus bebas dari rasa tidak nyaman, bebas dari sakit dan luka, bebas berperilaku liar alami serta bebas dari rasa takut dan stress.
Saat ini, setiap bulan volume pengiriman sapi dari Pelabuhan Bima mencapai 1.500 ekor. Sapi yang diangkut kapal di Pelabuhan Bima berasal dari beberapa kabupaten di Pulau Sumbawa, antara lain Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima. Adapun tujuan pengiriman didominasi Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.
Bay mengatakan pembangunan kapal khusus pengangkut ternak merupakan hasil penelitian dan Kajian Kebijakan Tata Niaga Komoditas Strategis dari Direktorat Penelitian dan Pengembangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam upaya memperbaiki tata niaga komoditas sapi.