Bisnis.com, JAKARTA - Total E&P Indonesia masih mempertimbangkan kepastian untuk membeli atau tidak tawaran saham di Blok Mahakam.
Diberitakan, Pertamina sudah memberikan penawaran kepada Total E&P Indonesia (TEPI) untuk melakukan pembelian saham atas Blok Mahakam.
"Saat ini masih belum pasti, karena yang namanya pembelian saham perlu pertimbangan jangka panjang, sebab minyak dan gas adalah bisnis padat modal," kata Kepala Departemen Humas TEPI Kristanto Hartadi kepada Antara di Jakarta, Jumat (11/11/2016).
Menurut informasi yang disampaikan Kristanto, Pertamina sebagai pengoperasi Blok Mahakam secara 100% telah menawarkan kepada Total untuk membeli 30% saham.
TEPI dan Inpex sebagai pengelola sebelumnya ditawarkan atas saham dari Pertamina sebesar 30% yang dibagi dua dengan Inpex. Karena 10 persennya milik pemerintah daerah.
"Tidak menutup kemungkinan akan diambil juga, namun saya kira ini tidak ada batasan waktu, kalaupun sudah terlanjur dibeli oleh pihak lain itu juga menjadi hak dari Pertamina, jadi sah saja tidak masalah," kata Kristanto.
Pertimbangan TEPI, menurutnya, adalah kepastian dan tren dalam penggunaan energi pada saat ini tidak memfokuskan pada minyak dan gas, banyak energi alternatif lainnya yang sedang menjadi pilihan, karena bisa jadi lebih efisien.
Ia juga menampik pendapat bahwa Blok Mahakam sudah tidak lagi menjadi potensi utama dalam pengeboran minyak. Blok Mahakam masih menjadi salah satu terbaik yang pernah dimiliki TEPI serta masih potensi terbesar di Indonesia. Hingga saat ini dalam proses pengalihan dari TEPI ke Pertamina sebagai pengelola utama sedang berjalan.
Menurutnya, hal ini tidak bisa diselesaikan dalam waktu singkat karena kompleksnya permasalahan dalam peralihan, sehingga harus hati-hati agar di kemudian hari tidak muncul masalah.
"Peralihan Blok Mahakam ke Pertamina sangat kompleks, dari persoalan legalitas software komputer yang dipakai, hingga tanggungan pajak yang dibebankan nantinya, itu tidak sebentar, belum para vendor yang bekerja sama, tidak mungkin diputus, melainkan dialihkan," katanya.
Nantinya karyawan dari TEPI harus dipindahkan ke Pertamina dengan penawaran awal lagi. Menurut Kristanto, karyawan dari TEPI akan diberikan penawaran dari Pertamina, tinggal apakah karyawan tersebut menerimanya atau tidak.
Sebelumnya, Menteri ESDM Ignasius Jonan menyatakan PT Pertamina akan mengelola sepenuhnya Blok Mahakam mulai tahun 2018 menyusul telah selesainya pengalihan blok migas itu.
"Saya dan Pak Arcandra melaporkan bahwa penyelesaian pengalihan pengelolaan Blok Mahakam ke Pertamina sudah selesai, sehingga pada 2018 akan dikelola sepenuhnya oleh Pertamina," kata Jonan.
Ia menyebutkan penyelesaian pengalihan blok migas itu merupakan arahan Presiden Jokowi saat dirinya baru bertugas menjadi Menteri ESDM.
"Kementerian ESDM harus menyelesaikan proses pengalihan pengelolaan Blok Mahakam. Itu yang dilaporkan ke Presiden," katanya.