Bisnis.com, SURABAYA--Badan Koordinasi Pelayanan dan Penanaman Modal (BKPPM) Kota Surabaya menggiring pelaku usaha kecil mikro dan menengah untuk masuk dalam Konsolidasi Perencanaan Penanaman Modal Daerah (KPPMD) agar dapat bersinergi dengan berbagai pihak seperti pemerintah perbankan, hingga prinsipal.
Hal itu bertujuan untuk memperkuat kemitraan menuju terciptanya daya saing UMKM di pasar global. Selain itu, konsolidasi memudahkan proses identifikasi dan penyusunan program kegiatan terkait perencanaan penanaman modal.
Kepala Bidang Kerjasama dan Promosi BKPPM Surabaya Witarko Agung Samudra dari hasil konsolidasi tersebut diharapkan menjadi rumusan untuk perencanaan penanaman modal Kota Surabaya.
"Rumusan tersebut nantinya digunakan sebagai basis aktivitas penanaman saham pada 2016," katanya seperti dikutip dari laman Pemkot Surabaya, Senin (7/12/2015).
Dia melanjutkan BKKPM secara aktif melakukan seleksi terhadap ribuan UMKM dan Koperasi di Kota Surabaya. Bagi UMKM terpilih akan dilakukan sinergi antara UMKM dan Koperasi dengan berbagai investor.
Adapun salah satu syaratnya yaitu UMKM harus memiliki daya saing secara global baik dari segi produk, modal hingga pemasaran.
Untuk memperkuat sektor UMKM, BKPPM melakukan berbagai upaya seperti pengembangan sentra-sentra ekonomi baru melalui pengembangan sektor strategis yang sesuai daya dukung lingkungan dan potensi unggulan.
“BKPPM telah memberikan fasilitas kemitraan dalam bentuk MoU antara UMKM terpilih dengan usaha skala provinsi dan nasional. Contohnya kemitraan UMKM dengan Asosiasi eksportir dan produsen handicraft Indonesia,” ujarnya.