Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Harus Tekan Impor Pakan Unggas

Peternak ayam petelur di Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning) meminta pemerintah menekan tingkat kebutuhan bahan baku pakan yang selama ini masih bertumpu pada impor sehingga sangat memberatkan peternak jika dolar tinggi.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, CIREBON - Peternak ayam petelur di Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning) meminta pemerintah menekan tingkat kebutuhan bahan baku pakan yang selama ini masih bertumpu pada impor sehingga sangat memberatkan peternak jika dolar tinggi.

Ketua Paguyuban Peternak Ayam Petelur “Mitra Mandiri” Ciayumajakuning Engkos Kosasih mengatakan bahan baku pakan yang masih impor khususnya dari Brasil yakni SBM atau ampas kedelai.

Dia menuturkan skema pengurangan kebutuhan bahan baku impor bisa dilakukan dengan memperbanyak industri pengolahan berbahan dasar kedelai seperti minyak goreng dan lain sebagainya.

“Turunan dari kedelai untuk produk kan banyak, ini yang harus didorong agar ampasnya bisa digunakan untuk bahan pakan ternak,” katanya kepada Bisnis.com, Jumat (15/5/2015).

Engkos mengungkapkan kebutuhan kedelai memang dari impor, namun dengan skema tersebut maka ampasnya untuk bahan baku pakan ternak tidak perlu impor.

“Kalau dolar seperti sekarang sangat membuat para peternak ayam khawatir, karena pasti bakal mendorong harga pakan jadi lebih mahal,” ujarnya.

Dia melanjutkan produksi telur ayam di wilayah Ciayumajakuning diperkirakan turun seiring semakin berkurangnya populasi ayam petelur akibat anjloknya harga telur beberapa pekan lalu.

Dia mengatakan awal 2015 harga telur pernah mengalami penurunan cukup drastis selama dua bulan berturut-turut sehingga peternak banyak yang menjual ayamnya.

Dia menuturkan pantauan di sentra produksi telur ayam di Ciayumajakuning yang terpusat di Kabupaten Kuningan dan Majalengka, saat ini banyak kandang ayam petelur kosong padahal telah mendekati momentum Ramadan dan Idulfitri.

“Produksi telur untuk Ramadan dan Idulfitri 2015 dari Ciayumajakuning diperkirakan bakal berkurang jika dibanding tahun lalu,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper