Bisnis.com, JAKARTA -- Menelusuri akun facebook yang terkait dengan Mario Steven Ambarita, penumpang gelap Garuda GA177, pembaca bisa merasa seakan memasuki sebuah cerita berbingkai.
Bisnis.com yang pertama menyusuri melalui akun Mario Steven Ambarita II menemukan adanya akun lain yakni Stiev Champion, dan ternyata di akun Stiev Champion terdapat tautan ke akun lain beridentitas Mario Stiev.
Selain terdapat foto Mario, akun Mario Stiev ini juga menyuguhkan kalimat yang mengagetkan yakni penggalan kalimat "membunuh ketua partai Gerindra" yang terdapat pada komentar yang ditulis akun ini pada 13 Maret 2015.
"Aku gak bisa kuliah//tapi aku bisa membunuh ketua patrtai gerindra//agar aku bisa merebut ( sabuk juara )//( Presiden Indonesia )" begitu ditulis akun Mario Stiev dalam 4 baris kalimat.
Selain itu, pada komentar lain, terkesan adanya hal-hal yang membuat pemilik akun itu frustrasi. Misalnya, ia menulis seperti ini:
aku tukang nassiiiii BABI
= AKU MATI ! ! !
AKU DIHINA KEPELA SEKOLAH KU SEPERTI BABI
AKU GAK BISA MAKAN NASI
AKU GEMBEL SAMPAH YG MATI
March 13 at 2:46pm
Ini tulisan berikutnya.
aku gak bisa kuliah
tapi aku bisa membunuh ketua partai gerindra
agar aku bisa merebut ( sabuk juara )
( Presiden Indonesia )
March 13 at 3:27pm
Tulisan lain sebagai berikut:
aku kerja bangunan = MATI
Aku kerja makan gaji di toko = MATI
aku kerja ngangkat barang
= nyawa ku hilang
aku dihina
si lambok si bosman,si esra,si erika
= aku GILA
March 13 at 4:09pm
Ini satu tulisan lainnya:
anak kuliah enak-enak
makan di restoran +
jalan-jalan sama teman
pergi liburan
pergi belanja beli makanan dan minuman
bujang inam
klau sampai aku tumbang
Jika diamati sejumlah kata kunci, seperti kata "aku gila", "aku tumbang", "aku dihina" pembaca akan menangkap suasana muram.
Sebaliknya, ketika akun ini menulis soal sabuk juara dan syarat yang harus dilakukannya, tertangkap kesan yang dalam istilah psikologi disebut sebagai dorongan agresi.
Lantas, normalkah kondisi kejiwaan Mario? Lagi-lagi, ini semua memerlukan tinjauan dari kalangan ahlinya.
Tinjauan itu menjadi penting tak hanya terkait kasus penyusupan Mario ke dalam ruang roda pesawat Garuda GA177 melainkan juga terrkait pernyataannya yang bisa dikesankan sebagai sebuah ancaman untuk membunuh seorang Ketua Partai Gerindra.
Ancaman yang membuat orang kebanyakan akan menangkap kesan bahwa yang dimaksud sebagai Ketua Partai Gerindra itu adalah Prabowo Subianto.