Bisnis.com,PEKANBARU- Mario Steven Ambarita, 21, pemuda nekat yang menyusup di roda Pesawat Garuda Indonesia GA177 tiba di Bandara Sultan Syarief Qasim (SSQ) II Pekanbaru, Kamis (9/4) pagi, sekitar pukul 9.00 WIB. Namun ia belum bisa bertemu ibunya.
Ibunda Mario, Viar Sitanggang juga tiba Pekanbaru dari Bagan Sinembah, Rokan Hilir untuk menemui putra sulung dari lima bersaudara itu, beberapa saat setelah Mario tiba di Pekanbaru. Namun, mereka belum dipertemukan karena pihak Bandara masih mengamankan Mario di Kantor Angkasa Pura II Bandara.
"Kita masih menunggu pihak bandara. Mudah-mudahan Mario baik-baik saja," ungkap ibunda didampingi penasehat hukum M. Parulian Sinaga saat diwawancarai di Bandara SSQ II, Kamis (9/4/2015) pagi.
Soal status Mario di facebook yang membuat heboh, Viar mengatakan bahwa status itu tidak di-update oleh anaknya.
"Mungkin itu orang lain. Karena Mario ke Jakarta tidak membawa handphone," tutur Viar.
Viar mengungkapkan bahwa Mario adalah tulang punggung keluarga. Ia membiayai adik-adiknya yang masih sekolah.
"Sementara ayahnya (Manahan Ambarita) sekarang sering sakit-sakitan. Maklum, ayahnya sudah tua," kata Viar.
Sementara itu, pihak bandara masih belum bisa dikonfirmasi terkait kasus tersebut.
Akibat insiden itu, General Maneger (GM) Angkasa Pura II Bandara SSQ II Slamet Samiadji dicopot dari jabatannya.
Hingga berita ini dituliskan Mario masih diamankan.
Sebelumnya, Mario nekat menyusup ke runway Bandara SSQ II Pekanbaru.
Dia kemudian menggantung di roda pesawat Garuda Indonesia dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta.