BISNIS.COM, BALIKPAPAN -- Produsen gas terbesar nasional TOTAL E&P Indonesie (TEPI) menyiapkan pengeluaran senilai US$2,5 miliar (sekitar Rp24,2 Triliun) sepanjang tahun ini yang sebagian besar digunakan untuk menjaga level produksi minyak dan gas sesuai target.
Head Department Media Relations TEPI Kristanto Hartadi mengatakan nilai tersebut meningkat dibandingkan US$2,2 miliar pada tahun sebelumnya.
“Selama setahun ini kami menyiapkan pengeluaran US$2,5 miliar. Sebagian besar untuk pengembangan dan eksplorasi,” ujarnya hari ini, Jumat (22/3/2013).
Perusahaan yang terafiliasi dengan induk di Prancis ini menjelaskan rincian pengeluaran tahun 2013 untuk eksplorasi dan pengembangan senilai US$ 1,19 miliar, kegiatan produksi US$ 1,18 miliar, dan US$ 130 juta untuk umum dan administrasi.
Berdasarkan rencana kerja dan anggaran tahun ini, target rata-rata produksi minyak sebanyak 68.000 barel per hari (bph). Sementara itu, target rata-rata produksi gas sebanyak 1.577 juta kaki kubik per hari (MMscfd).
Per 14 Maret, produksi minyak sudah mencapai 100% target sementara produksi gas mencapai 112% target.
Adapun kegiatan yang direncanakan selama tahun ini adalah pengeboran 137 sumur pengembangan, 24 studi G&G eksploitasi, kegiatan perbaikan sumur lama termasuk workover 109 sumur, dan well services sebanyak 9.945 pekerjaan untuk 1.946 strings.
Sementara pada 2012, rincian pengeluaran US$2,2 miliar itu adalah untuk eksplorasi dan pengembangan senilai US$ 980 juta, kegiatan produksi US$ 1,1 miliar, dan US$ 120 juta untuk umum dan administrasi.