Sementara itu, berdasarkan catatan Bisnis pada 2019, BIUTR akan dibangun dari bilangan Pasteur menuju Cileunyi, menyusuri Jalan PHH Mustofa, Jalan A.H Nasution, hingga berujung di Jalan Raya Bandung - Sumedang di Cileunyi.
Rencananya, jalan tol ini juga akan bercabang di bilangan Ujung Berung menuju Gedebage. Segmen ini akan terhubung langsung dengan Jalan Tol Padalarang - Cileunyi. Di mana, ide untuk membangun Jalan Tol Dalam Kota Bandung sudah tercetus sejak 1996.
3. Tol Gilimanuk - Mengwi
Tol Gilimanuk – Mengwi juga digadang-gadang bakal menjadi jalan tol terpanjang di Bali. Di mana, proyek ini pertama kali dicanangkan pada era Jokowi.
Akan tetapi hingga saat ini proyek ini terus jadi sorotan lantaran pembangunannya yang tak kunjung terealisasi. Terlebih, pemerintah juga belum kunjung berhasil menggaet swasta yang berminat untuk menggarap proyek ini.
Sebelumnya, Wamen PU Diana Kusumastuti menuturkan, Tol Gilimanuk – Mengwi dicanangkan untuk dapat mendorong pertumbuhan kawasan ekonomi baru di Bali. Di mana, hingga saat ini lelang ulang Tol Gilimanuk – Mengwi masih dalam tahap pengkajian.
“Berarti masih harus ada dikaji lagi, dianalisis lagi untuk pembangunan tol tersebut. [Kapan dilelang ulangnya?] Saya tidak berani janji ah, nanti janji saya meleset,” tuturnya.
Baca Juga
Akan tetapi, Gubernur Bali terpilih Wayan Koster memberi sinyal bahwa pembangunan tol Gilimanuk – Mengwi akan berlanjut di periode jabatannya yang kedua.
Politisi PDI Perjuangan itu menilai pembangunan infrastruktur di Bali seperti tol merupakan kebutuhan mendesak karena kemacetan sudah terjadi di banyak titik, termasuk di jalur Gilimanuk – Denpasar yang merupakan jalan lintas nasional.
“Pembangunan tol berlanjut, Dirjen sudah konfirmasi, karena memang pembangunan infrastruktur di Bali ini mendesak,” jelas Koster.
Rencananya, jalan tol ini akan dibangun melintasi 3 kabupaten, 13 kecamatan dan 58 desa. Di mana, pembangunan tol ini terbagi menjadi tiga seksi.
Perinciannya, Seksi 1 Gilimanuk - Pekutatan sepanjang 53,6 kilometer (km), Seksi 2 Pekutatan - Soka sepanjang 24,3 km dan Seksi 3 Soka - Mengwi sepanjang 18,9 km.
4. Tol Puncak
Tol Puncak disebut masih menjadi salah satu ruas yang terus didalami studi kelayakannya untuk dapat di prioritaskan pelaksanaan konstruksinya.
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur (DJPI) Kementerian PU Rachman Arief Dienaputra menjelaskan saat ini pihaknya tengah melakukan pendalaman kajian atau feasibility study pada pembangunan Tol Puncak.
“Masih dalam kajian kita. Kita sudah coba tawarkan, tapi kita lagi memperdalam feasibility study-nya,” jelasnya saat ditemui di Kantor Kementerian PU, Jumat (11/4/2025).
Untuk meningkatkan minat para investor itu, Rachman mengaku tengah menggodok skema baru yakni berupa pengembangan kawasan di sekitar jalan tol yang bakal dilakukan pemerintah.
Rachman Arief menegaskan, nantinya pemerintah akan bergerak sebagai developer yang bakal mengembangkan kawasan mix used di sekitar area yang akan dibangun jalan tol.
“Potensi-potensinya salah satunya yaitu dari land development. Kalau misalnya ada satu kawasan yang akan kita bangun jalan tol, apakah bisa pemerintah menguasai kawasan tersebut? Bukan tidak mungkin, pemerintah [akan bergerak] sebagai developer-nya untuk mengembangkan kawasan tersebut,” tegasnya.
Sebelumnya, Jalan Tol Puncak diprediksi akan terbentang sepanjang 52 km dan terbagi menjadi 5 seksi. Tol Puncak akan terkoneksi dengan tol eksisting yakni Tol Bocimi yang akan disambungkan ke Cianjur.
Adapun, rencana pembangunan jalan Tol Caringin - Puncak - Cianjur telah disampaikan oleh mantan Kepala BPJT Danang Parikesit di mana estimasi biaya awal ditaksir sebesar Rp24,37 triliun.