Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkap komitmen pemerintah untuk melanjutkan pembangunan Jalan Tol Dalam Kota Bandung atau Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR).
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menjelaskan bahwa komitmen tersebut kian serius usai dirinya menggelar pertemuan bersama dengan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani.
Dalam pertemuannya, Basuki menjelaskan pihaknya bersama bendahara negara tersebut tengah membahas susunan ulang kajian studi kelayakan (feasibility study) atas proyek BIUTR.
"Baru disusun feasibility study-nya. Tadi juga kita [Basuki & Sri Mulyani] bahas. Jadi baru disusun kembali FS-nya," kata Basuki saat ditemui di Kantor Kementerian PUPR, dikutip Kamis (14/3/2024).
Adapun, penyusunan ulang kajian studi kelayakan atas proyek tersebut dilakukan karena terdapat sejumlah perubahan pembebasan lahan hingga besaran anggaran.
Saat dikonfirmasi, berapa perkiraan total anggaran yang diperlukan untuk kembali melanjutkan proyek jalan tol tersebut, Basuki masih enggan merinci.
Baca Juga
Hanya saja, Basuki memastikan bahwa proyek BIUTR kali ini akan digagas dengan skema solicited atau diinisiasi langsung oleh pemerintah.
"Yang beda dulu kan mau untuk unsolicited, tapi ini jadi solicited. Jadi dilelangkan dan dibuat FS-nya oleh pemerintah oleh Bina Marga," jelasnya.
Berdasarkan catatan Bisnis, pada kamis (29/2/2024), Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Jawa Barat, Bambang Tirtoyuliono, mengatakan rencananya proses pembangunan Jalan Tol Dalam Kota Bandung bakal dimulai tahun ini.
"Proses pembangunan mulai tahun ini. Diawali dengan revisi MoU. Tapi kita berharap pengen lebih cepat (groundbreaking) cuma kan sistem penganggaran di kita tidak se-indah keinginan," katanya.
Adapun berdasarkan rencana awal, garis rencana jalur atau trase BIUTR akan menghubungkan antara gerbang pintu Tol Pasteur hingga Gedebage. Akan tetapi rencana trase ini nantinya masih akan dibahas kembali bersama dengan beberapa pihak terkait lainnya.