Bisnis.com, JAKARTA–PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., PT Margautama Nusantara (MUN), dan PT Mahkota Permata Perdana (MPP) membentuk konsorsium untuk membangun jalan bebas hambatan di Kota Bandung. Jalan tol tersebut diharapkan bisa mengurai kemacetan di ibu kota Provinsi Jawa Barat tersebut.
Dalam publikasi media sosial Instagram resmi, WIKA melansir konsorsium yang dibentuk akan menggarap jalan bebas hambatan bernama Bandung Intra Urban Toll Road.
Corproate Secretary WIKA Mahendra Vijaya mengatakan pembentukan konsorsium tersebut merupakan kesepakatan awal antara ketiga belah pihak. "Ini baru initial agreement. Jadi belum jadi JV [joint venture] company," ujarnya kepada Bisnis.com, Senin (21/10/2019).
Dalam catatan Bisnis.com, WIKA dan dua mitranya sudah meneken nota kesepahaman terkait dengan pembangunan jalan tol dalam kota Bandung pada Oktober 2018 di Bali. Kesepakatan berlangsung di tengah Pertemuan Tahunan Bank Dunia-IMF. Proyek BIUTR akan memilki panjang 25,35 kilometer dengan perkiraan nilai investasi mencapai Rp10 triliun
Dalam konsorsium, WIKA menjadi pemimpin dengan porsi saham 65 persen sedangkan sedangkan sisanya dimiliki MUN dan MPP masing-masing 20 persen dan 15 persen. MUN adalah anak usaha PT Nusantara Infrastructure Tbk. sedangkan MPP merupakan anak usaha PT Summarecon Agung Tbk.
Dalam catatan Bisnis.com, BIUTR akan dibangun dari bilangan Pasteur menuju Cileunyi, menyusuri Jalan PHH Mustofa, Jalan A.H Nasution, hingga berujung di Jalan Raya Bandung - Sumedang di Cileunyi. Jalan tol ini juga akan bercabang di bilangan Ujung Berung menuju Gedebage. Segmen ini akan terhubung langsung dengan jalan tol Padalarang - Cileunyi.
Ide untuk membangun jalan tol di dalam Kota Bandung sudah tercetus sejak 1996. Dalam laporan survei persiapan BIUTR yang diterbitkan Japan International Cooperation Agency (JICA) 2009 lalu, peningkatan kapasitas jalan diperlukan seiring dengan laju urbanisasi yang pesat di Kota Bandung. Jalan bebas hambatan juga diperlukan untuk mendukung Gedebage yang dicanangkan sebagia wilayah pengembangan baru.