Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan mempercepat sejumlah perjanjian dagang, termasuk perjanjian Indonesia-Peru Comprehensive Economic Partnership Agreement (IP-CEPA).
Mendag Budi Santoso mengatakan bahwa perjanjian Indonesia—Peru CEPA akan ditandatangani pada 11 Agustus 2025. Bahkan, Budi juga menyebut Presiden Peru Dina Boluarte akan menyambangi Indonesia pada 11 Agustus 2025.
“Dengan Peru [melalui IP—CEPA] tanggal 11 [Agustus 2025] akan kita tandatangani. Jadi kita cepat ini. Jadi teman-teman sebenarnya masih di Peru. Sudah selesai [perjanjian IP—CEPA], karena Presiden Peru juga mau ke sini, tanggal 11, jadi kebetulan perjanjiannya sudah selesai,” kata Budi di Kantor Kemendag, Jakarta, Kamis (7/8/2025).
Selain mempercepat penyelesaian perjanjian dagang dengan Peru, Mendag mengatakan perjanjian Indonesia—European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU—CEPA) juga bakal rampung pada 2025. Langkah ini dilakukan untuk memperluas pasar ekspor.
Budi mengatakan kinerja ekspor Indonesia akan melambung dengan adanya perjanjian IEU—CEPA. Pasalnya, sebelum perjanjian IEU—CEPA ini berlaku, surplus perdagangan dari Uni Eropa mencapai US$3,79 miliar pada semester I/2025.
Apalagi, kata Budi, Uni Eropa merupakan pasar yang besar, mengingat jumlah penduduknya yang mencapai lebih dari 400 juta jiwa.
Baca Juga
“EU itu kawasan kedua surplus kita terbesar semester I [2025]. Itu saja belum-belum pelaksanaan perjanjian perdagangan ya. Artinya kalau belum ada CEPA saja sudah surplus, mudah-mudahan nanti setelah ada CEPA menjadi semakin besar,” ujarnya.
Pemerintah juga tengah mempercepat perjanjian Indonesia—Kanada CEPA. Rencananya, perjanjian ini bakal ditandatangani pada akhir 2025. Begitu pula dengan perjanjian Indonesia—Uni Ekonomi Eurasia (I—EAEU) yang ditargetkan rampung di tahun ini.
“Jadi tahun ini banyak perjanjian dagang yang bisa kita selesaikan. Kita akan tandatangani, dengan harapan, pasar kita, ekspor kita semakin besar. Semakin meningkat ke negara-negara di dunia,” pungkasnya.
Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan (Kemendag) tengah berupaya mempercepat penyelesaian perundingan perjanjian dagang dengan sejumlah negara mitra guna memperluas pasar ekspor.
Diberitakan sebelumnya, Kemendag menargetkan empat perjanjian dagang dapat rampung pada tahun ini. Keempat perjanjian dagang tersebut yakni Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA), Indonesia-Peru Comprehensive Economic Partnership Agreement (IP-CEPA), Indonesia-Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (IEAEU-FTA), dan Indonesia-Tunisia Preferential Trade Agreement (IT-PTA).
“[Tahun ini] ditargetkan [selesai] Eurasia, Tunisia, Peru, dan Uni Eropa,” kata Budi dalam kunjungannya ke Kantor Bisnis Indonesia, Selasa (25/3/2025).
Dari keempat perjanjian itu, Mendag Budi mengungkap bahwa perundingan IT-PTA sebenarnya sudah selesai dilakukan. Perjanjian dagang ini tinggal menunggu penandatanganan kedua negara, untuk kemudian dapat segera diimplementasikan.
Kemudian dengan Eurasia, Budi mengatakan bahwa telah disepakati poin-poin yang bakal dituangkan dalam IEAEU-FTA. Saat ini, kata dia, Eurasia tengah melakukan konsultasi dengan negara-negara anggotanya seperti Rusia, Turki, Jerman, Inggris, Armenia, Azerbaijan, Belarusia, Georgia, Kazakstan, dan Kirgistan.
Mendag menjelaskan, EAEU merupakan mitra dagang penting Indonesia, bukan hanya sebagai pasar ekspor nontradisional tetapi juga sebagai hubperdagangan internasional di kawasan Eropa Timur dan Asia Tengah. Dengan perjanjian ini, akses pasar yang lebih baik ke negara-negara anggota EAEU memungkinkan Indonesia untuk meningkatkan volume perdagangan dan diversifikasi ekspor.
Adapun, mengenai perjanjian dagang dengan Peru, Budi menyampaikan bahwa kedua negara telah berkomitmen untuk mempercepat penyelesaian IP-CEPA. Apalagi, pemerintah Peru sudah sepakat untuk merampungkan IP-CEPA ketika Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja ke Peru pada November 2024.
“Prinsipnya kita sudah siap, dan mereka [Peru] ketika Presiden kemarin kesana juga sepakat untuk segera menyelesaikan [IP-CEPA],” ujarnya.