Konektivitas antarmoda dan efisiensi operasional jadi PR utama
Direktur Utama KAI Logistik Fredi Firmasnyah menilai kebijakan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menstimulasi pergerakan masyarakat dan mempercepat arus ekonomi.
“Kami mengapresiasi langkah strategis ini. Stimulus seperti diskon tiket kereta api akan berdampak langsung terhadap peningkatan mobilitas masyarakat, yang pada gilirannya memengaruhi arus distribusi barang, terutama untuk layanan retail seperti KALOG Express,” katanya.
Fenomena peningkatan pengiriman selama momen libur panjang, seperti Lebaran, menjadi bukti keterkaitan erat antara mobilitas manusia dengan logistik barang. Peningkatan pengiriman paket, sepeda motor, hingga hewan peliharaan, menjadi indikator bahwa kebijakan semacam ini tidak hanya berdampak sosial, tapi juga ekonomis.
Meski begitu,dia menegaskan tantangan di sektor logistik belum hilang. Pelaku usaha menyoroti keterbatasan infrastruktur intermoda dan mahalnya biaya logistik nasional.
“Konektivitas antarmoda dan efisiensi operasional masih jadi pekerjaan rumah utama untuk meningkatkan daya saing logistik Indonesia,” tambahnya.
Baca Juga
KAI Logistik juga menyoroti pentingnya dukungan pemerintah terhadap moda kereta api, termasuk melalui subsidi BBM. Namun, mereka mendorong agar dukungan itu diperluas.
“Kami berharap ada percepatan pembangunan infrastruktur logistik terpadu, transformasi menuju logistik hijau, digitalisasi, serta peningkatan Sumber Daya Manusia sebagai langkah strategis jangka panjang,”katanya.
Terkait insentif tarif tol, KAI Logistik menyebut kebijakan ini dapat memperlancar distribusi barang antarwilayah dan mempercepat roda ekonomi di daerah. Namun, dampaknya akan lebih maksimal jika didukung regulasi yang mengintegrasikan berbagai moda transportasi dan memperkuat sistem logistik berbasis multimoda.