Bisnis.com, JAKARTA – Investor legendaris Warren Buffett akan mengundurkan diri dari posisi CEO di perusahaan miliknya, Berkshire Hathaway, yang dia pimpin selama lebih dari enam dekade.
Berkat Buffett, Berkshire Hathaway kini memiliki kapitalisasi pasar hingga US$1,16 triliun dan menjadi salah satu perusahaan paling bernilai di dunia.
Namun, mungkin belum banyak yang mengetahui bahwa perusahaan ini awalnya merupakan produsen tekstil yang nyaris bangkrut sebelum diakuisisi Buffett.
Sejarah Berkshire Hathaway berawal pada merger dua perusahaan abad ke-19, Berkshire Fine Spinning Assicoates dan Hathaway Manufacturing Company, pada tahun 1955. Perusahaan ini awalnya berfokus pada manufaktur tekstil.
Merger tersebut ternyata tidak berjalan baik. Buffett mengatakan hasil merger ini sempat menjadi raksasa tekstil di New England, AS, namun nyatanya menjadi perjanjian yang merugikan. Dalam tujuh tahun setelah penggabungan, perusahaan merugi secara keseluruhan, dan nilai bersihnya tergerus 37%.
”Di sisi lain, perusahaan mulai menutup pabrik demi pabrik, dan sebagian hasil likuidasi digunakan untuk membeli kembali saham. Pola itu yang menarik perhatian saya,” ungkap Buffett dalam suratnya, dilansir dari Berkshirehataway.com.
Baca Juga
Melalui perusahaan investasi yang dia kelola, Buffett Partnership Ltc. (BPL), Buffett tertarik membeli saham Berkshire pada Desember 1962 di harga US$7,50, jauh di bawah nilai per saham yang sebesar US$10,25 dan nilai buku Us$20,20.
”Membeli saham tersebut ibarat memungut puntung cerutu di trotoar—jelek, basah, dan tak menarik, tapi masih ada satu hisapan gratis di dalamnya,” katanya.
Tipe investasi Buffett di masa lalu berbeda dengan saat ini. Dahulu, dia lebih suka mencari saham dengan valuasi rendah dan menjualnya kembali dengan lebih tinggi.
Pada 1964, Berkshire Hathaway yang saat itu dipimpin oleh Seabury Stanton menawarkan buyback 225.000 saham perusahaan dengan harga US$11,375 per saham.
Tawaran tersebut membuat Buffett kecewa. Hal ini karena sebelum penawaran dikirim ke para pemegang saham, Stanton bertanya ke dirinya, di harga berapa BPL bersedia melepas sahamnya? Buffett menjawab US$11,50 dan Stanton mengiyakan.
“Namun, karena kecewa terhadap tindakan Stanton yang mencoba mengakali kesepakatan, saya menolak tawaran tersebut dan justru mengambil langkah berani: membeli saham Berkshire dengan lebih agresif,” ungkap Buffett.