Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menegaskan pembentukan 80.000 Koperasi Desa Merah Putih butuh waktu lama. Tidak seperti membuat martabak.
Eks Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Kabinet Indonesia Maju periode 2023–2024 itu menjelaskan pembangunan Kopdes Merah Putih memerlukan waktu dan secara bertahap.
“Ya nanti pembangunannya [80.000 Kopdes Merah Putih] pasti perlu waktu kan, memang bikin martabak, Tumplek [langsung] jadi? Kan mesti dievaluasi, dilihat tanahnya gimana, lokasi gimana, gedungnya gimana. Perlu, perlu waktu, pasti bertahap,” kata Budi Arie saat ditemui di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Kamis (10/4/2025).
Kendati demikian, dia memastikan pembangunan Kopdes Merah Putih tidak membutuhkan investasi asing. Namun yang jelas, 80.000 Kopdes Merah Putih membutuhkan dana sekitar Rp5 miliar per koperasi. Totalnya mencapai Rp400 triliun.
Sayangnya, Budi enggan memberikan penjelasan lebih detail terkait anggaran tersebut. “Itu kan sudah dibicarakan angkanya sekitar 5 miliar per Kopdes. Kalau nanya angka-angka gini mesti nanya ke Menteri Keuangan sama Menteri BUMN,” tuturnya.
Budi Arie menyebut terdapat 52.266 desa yang belum memiliki koperasi sehingga menjadi prioritas dalam program ini.
Baca Juga
Sementara itu, untuk revitalisasi koperasi terdapat 4.641 Koperasi Unit Desa (KUD) yang tercatat tidak aktif. Kemudian, ada 31.213 desa/ kelurahan yang sudah ada koperasinya dan siap untuk dilakukan pengembangan.
“Nanti kita lihat keputusan nanti kita konsolidasi. Terus supaya pembentukan Kopdes Merah Putih sesuai dengan perintah dan instruksi Pak Presiden ini kita bisa wujudkan dalam tempo yang tidak terlalu lama,” tuturnya.
Dia menyatakan 80.000 Kopdes Merah Putih dibentuk sebagai upaya daya tahan ekonomi nasional di tengah gejolak ketidakpastian global yang tinggi.
“Saya selalu menyampaikan Kopdes Merah Putih ini adalah wujud dari perwujudan daya tahan ekonomi nasional di tengah ketidakpastian dan goncangan dinamika global. Jadi kita harus kuat dulu, ketahanan pangan kita harus kuat,” tutupnya.