Bisnis.com, JAKARTA - Maskapai Pelat Merah PT Pelita Air Service merespons terkait rencana pemerintah memberikan diskon tiket pesawat pada musim mudik Lebaran 2025.
Komersial Pelita Air Asa Perkasa mengatakan pihaknya bersama dengan asosiasi telah melakukan pertemuan dengan Pemerintah untuk meminta fleksibilitas, terutama terkait dengan penghapusan PPN untuk kelas ekonomi.
“Dari asosiasi sebenarnya minta fleksibilitas lebih banyak, terutama untuk kemarin ada permintaan agar PPN-nya dihapus untuk yang kelas ekonomi. Karena kan yang dapat PPN-nya airline, yang lain tidak,” kata Asa kepada wartawan, Kamis (20/2/2025).
Selain itu, Pelita Air juga berharap agar informasi mengenai kebijakan ini dapat diumumkan lebih cepat, dengan target akhir bulan ini agar konsumen dapat merencanakan perjalanan mereka dengan lebih baik.
Pihak maskapai mengingatkan bahwa keterlambatan pengumuman seperti yang terjadi pada masa Natal dan Tahun Baru lalu, dapat mempengaruhi keputusan pembelian tiket para calon penumpang.
Di sisi lain, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan pemerintah bakal memberlakukan diskon tarif tiket pesawat sebesar 10% pada masa Lebaran 2025.
Baca Juga
Airlangga menyampaikan stimulus ekonomi berupa diskon tersebut khusus bagi pemesanan tiket penerbangan domestik atau dalam negeri selama dua minggu pada musim Lebaran mendatang.
“Diskon harga pesawat yang besarnya sekitar 10% dan itu diberlakukan dua minggu, seminggu sebelum dan seminggu sesudah lebaran,” ujarnya dalam Kumparan The Economic Insights 2025, Rabu (19/2/2025).
Pada perkembangan lain, Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengaku sudah mulai membahas diskon tiket pesawat jelang Lebaran 2025 dengan berbagai pihak.
Saat ditemui usai menghadiri rapat terbatas (ratas) bersama Presiden Prabowo Subianto, Dudy mengonfirmasi bahwa sudah mulai membahas diskon tiket pesawat pada masa liburan dengan Kementerian BUMN hingga pihak maskapai pelat merah maupun swasta.
"Kalau pembicaraan sudah, tapi masih dalam proses. Semuanya, dengan airlines, dengan pihak terkait yang lain," kata Dudy di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (18/2/2025).